Minggu, 18 Desember 2011

[Sinopsis] Sungkyunkwan Scandal Episode 15

Semua menunggu jawaban Sun Joon, tetapi ia memberi jawaban mengejutkan bahwa dialah yang sebenarnya gay.
 
Semua dengan ekspresi kaget melihat ke arah Sun Joon.
“Apa yang baru saja kau katakan? “ Tanya In So tajam, yang kali ini tidak ada sama sekali tak ada gurat senyum di wajahnya.
“yang homoseks itu adalah aku.” Sun Joon kembali menegaskan jawabannya.

“Lee Sun Joon adalah gay? “ kepala sekolah kaget mendengar laporan dari petugas sekolah yang memantau sidang."L. .. L. .. Lee Sun Joon dengan mulut sendiri, mengatakan bahwa dia adalah gay?” Prof. Choi kembali bertanya meyakinkan pendengarannya tidak salah.
 
“Ya, Tuan” jawab si pelapor. Prof. Choi menggebrak meja dan berdiri, “Aku tahu anak ini cepat atau lambat akan menyebabkan masalah! Bagaimana aku menghadapi Menteri Negara?” ia lalu bergegas ke tempat sidang.

“Homo ... Homoseksualitas? Di Sungkyunkwan? Dan bukan hanya satu atau dua! Ya Tuhan...” Prof. Yoo berbicara sendiri, sementara prof. Jung hanya tertawa geli mendengarnya.
“Bagaimana Anda bisa tertawa pada saat seperti ini? “
Prof. Jung menjawab santai, “Lee Sun Joon, pelajar itu, makin kau mengenalnya makin menarik.” ia lalu mengajak Prof. Yoo untuk ikut juga melihat sidangnya.

“Malam itu di Hyang Kwan Chung, tidak hanya Pelajar Moon Jae Shin dan Kim Yoon Shik, tapi aku juga bersama mereka. Jadi, jika Pelajar Moon Jae Shin dan Kim Yoon Shik adalah gay, bukankah seharusnya aku disebut gay juga?” tanya Sun Joon mengemukakan alasan ia mengaku gay.
In Soo kembali mengingatkan apakah Sun Joon menyadari ucapannya yang bisa mengakibatkan akan di keluarkannya ia dari sekolah. Dan apakah Sun Joon bersaksi palsu hanya demi menolong Yoon Hee dan Jae Shin.
Sun Joon mempertegas kesaksiannya, dengan menyatakan ada orang lain yang melihatnya keluar dari Hyang Kwan Chung, yaitu Ahn Do Hyun, Kim Woo Tak, dan Bae Hae Won (trio skk tea). Ketiganya langsung dikonfrontir saat itu juga dan mengangguk membenarkannya.
Sun Joon melanjutkan lagi kesaksiannya, “Lalu mengapa aku tidak termasuk dalam skandal tersebut? Itu karena skandal itu tidak benar.“

Ia juga menanyai apakah yang menyebar rumor itu melihat dengan mata kepalanya sendiri, orang-orang yang merasa ikut menyebar rumor mulai saling tunjuk, “Aku tidak. ..Orang itu melakukannya! “ lalu balik menunjuk orang lain...........orang yang ditunjuk kaget ”Aku .. Aku juga tidak ... Aku mendengarnya dari orang-orang itu!“ dan yang terakhir ditunjuk Trio Skk. (wkwkwk, biang rusuh)
Yong Ha mulai tersenyum-senyum ditempatnya duduk. Sun Joon melanjutkan pertanyaannya pada Trio Skk, “Apakah kalian melihatnya?” ketiganya menggeleng cepat, Sun Joon kemudian bertanya pada pengurus Dewan, “apakah cinta seorang pria untuk orang lain adalah aib?”
Salah satu dewan (bajunya pengurus dewan BAGUUUUS, hitam pake aksen putih, Yong Ha jadi tambah cakep pake ini, xixixi…. gpp ya Ri, colek dikit) si Siswa Soron (ternyata namanya Myun Shik), ia menjawab “Tentu saja, untuk pelajar yang mengikuti Konfusianisme ... “
tapi jawabannya langsung dipotong Sun Joon, “Kebajikan yang paling penting dalam Konfusianisme, "In", mengacu pada cinta untuk teman Anda ("ren")…. Apakah aku salah?”, Myung Shik mengiyakan, Yong Ha tetep pasang senyum manis.
“In(cinta), Eui(kebenaran), Ye(kepatutan), Ji(kebijaksanaan), dan Shin(kepercayaan) (Ren, yi, li, zhi, xin dalam bahasa Cina)….adalah kebajikan yang harus ditegakkan oleh pelajar pengikut ajaran Konfencius. Tapi, bukannya melihat kebenaran seperti apa adanya, kalian melihat apa yang ingin dilihat dan percaya apa yang ingin dipercaya . Itu tidak bisa dianggap bijak ("zhi"). Menempatkan orang lain dalam bahaya karena keingintahuan yang tidak bertanggung jawab, tertawa dan menikmatinya tanpa mengetahui bahwa itu adalah dosa, tidak dapat dianggap sebagai benar ("yi") atau patut ("li"). Dan hati yang tidak bisa mempercayai ("xin") teman tidak bisa disebut seorang pelajar Konfusian.”
Selama Sun Joon berbicara ajaran konfusius, masing-masing kata-kata dalam huruf Hangeul keluar dari kepala para pelajar (kayak nonton kartun, hehe). Ia kemudian menegaskan “Tidak seorang pun berhak untuk menghakimi dan mencemooh seseorang karena cintanya kepada yang lain dengan menyatakan ajaran dan standar yang tidak benar sebagai skandal. Jika itu adalah cara dari seorang pelajar neo-konfusianisme, aku lebih suka memilih untuk menjadi homoseks.”
Semua terdiam memahami kata-kata Sun Joon, mata In Soo mulai memerah menahan amarah (mungkin karena dia gak punya jawaban untuk menyangkal kata-kata Sun Joon).

Prof. Choi masuk keruangannya memegang dadanya dengan lega,ia yakin sidang sudah berakhir tanpa ada masalah.

Di dalam sidang, In Soo masih mencari cara menjebak Jae Shin dan Yoon Hee. “Apakah kau pikir ini adalah akhir dari masalah ini?” Tanya In Soo pada Sun Joon, Sun Joon menoleh pada In Soo.
In Soo lalu menatap pada Yoon Hee, Yong Ha mulai terlihat khawatir lagi, “aku akan bertanya lagi. Jika kalian bukan pasangan gay, apa yang kalian lakukan di Hyang Kwan Chung malam-malam Hong Byuk Seo yang terluka dan masuk Sungkyunkwan malam itu. Dia sangat butuh segera menghentikan pendarahan, dan tentu saja akan menuju ke Hyang Kwan Chung dimana banyak abu tembakau. Dan malam itu, pelajar Moon Jae Shin dan Kim Yoon Shik ditemukan saling merangkul di Hyang Chung Kwan.”
Mendengar pertanyaan In Soo, Sun Joon mulai teringat saat ia melihat Yoon Hee dan Jae Shin berdekatan. In Soo melanjutkan perkataannya, “Alasan mengapa kau tidak bisa bebas membahas apa yang terjadi malam itu di Hyang Kwan Chung, itu mungkin karena ini (salah satu antara Yoon Hee atau Jae Shin adalah Hong Byuk Seo)?”
Sun Joon lalu ingat saat Yoon Hee bertingkah aneh bermain sapu, ia mulai menyadari kemungkinan Yoon Hee menghilangkan jejak seseorang. Ia juga ingat Yoon Hee yang keukeuh(bersikukuh) tidak mau menceritakan kejadian malam itu dengan alasan untuk kebaikan Geol Oh.

In Soo terus mendesak Yoon Hee dan Jae Shin, ia bahkan meminta agar keduanya mencopot pakaian bagian atas mereka untuk pembuktian. Jae Shin melihat Yoon Hee, ia tak mau jati diri Yoon Hee ketahuan, “Apakah cukup jika hanya aku yang melepasnya? Bukankah itu yang kau inginkan?” Yoon Hee dan Yong Ha langsung kaget, karena itu berarti sama dengan Jae Shin mengakui ia Hong Byuk Seo.

Sun Joon, yang sepertinya sudah mengerti duduk perkara semuanya (terutama tentang Yoon Hee yang memang jujur mengatakan tidak ada hubungan khusus dengan Jae Shin dan hanya mencoba melindunginya saja) memotong kata-kata In Soo, “Pertama ... Kau harus menjawab aku, Presiden. Apakah kau berniat untuk menggunakan dewan sebagai perangkap untuk menangkap Hong Byuk Seo? Kau baru mengakui sendiri bahwa kau tidak percaya skandal homoseksual. Hak untuk sidang dewan hanya ada di tangan para pelajar, dimana kepala sekolah Sungkyunkwan, profesor, dan bahkan Raja sendiri tidak dapat mengganggu. Itu karena Sidang dewan Pelajar Sungkyunkwan tidak boleh digunakan untuk alasan politik apapun.”
Sun Joon lalu mempertanyakan In Soo yang menyalahgunakan wewenangnya untuk melanggar aturan. Ia lalu mengancam In Soo, “Jika pelajar Moon Jae Shin mencopot pakaian dan tidak ditemukan ada luka, kau harus bertanggung jawab penuh untuk tindakanmu, Presiden” Sun Joon lalu menghadap peserta sidang dan bertanya, “Apakah aku benar?” yang dijawab serempak iya oleh yang lain.

Sidang mulai ramai karena akhirnya para siswa mulai menyadari telah dimanfaatkan oleh In Soo, dan mereka mulai mempertanyakannya pada In Soo.

Melihat In Soo diam saja, Sun Joon melanjutkan perkataannya, “Tetapi jika kau setuju untuk melepaskan tuduhan ini, kami juga tidak akan meminta pertanggungjawaban untuk kesalahanmu hari ini.”
Yong Ha menggertak In Soo, “kenapa? apa yang sudah di mulai, kita harus tahu akhirnya.”
(xixi, lucu liat gayanya Yong Ha) ia lalu minta agar In Soo meneruskan permintaannya agar Jae Shin melepaskan pakaian.
Melihat In Soo diam saja tak berkutik, Sun Joon menyimpulkannya “Aku berasumsi bahwa Kau membatalkan perintahmu, Presiden.”

Lalu Yong Ha pun berdiri meminta suara untuk memilih apakah Jae Shin dan Yoon Hee bersalah, dan hasilnya adalah TIDAK BERSALAH!!.
(bahkan kroni In Soo pun gak berani ngasih tanda merah, wkwkwk In Soo kalah telak!). 
Dengan terpaksa In Soo harus mengumumkannya secara resmi, kasian, matanya dah bener-bener merah!

Sun Joon keluar dari ruang sidang, ia menyadari selama ini telah salah faham atas Yoon Hee.
Yoon Hee keluar dan langsung mencari Sun Joon, ia mengacuhkan trio Sungkyunkwan yang mengajaknya bicara dan meminta maaf padanya dan malah balik bertanya.
“Apakah kau melihat pelajar Lee Sun Joon? Dia ada di sini beberapa saat yang lalu. Kau benar-benar tidak melihatnya?” Yoon Hee tertunduk sedih melihat gelengan kepala 3 temannya.

Jae Shin melihatnya dari jauh dengan senyum terluka (?) – cup cup Jae Shin, ada Iis kok siap menampung mu, ato kalo gak mau ama Iis ada yang lain kok, bener deh, gak bakal di cuekin, wkwkwkwk, siap-siap menerima timpukan duit dari Iis.
In Soo masih berdiam duduk ditempatnya menatap kosong ruangan yang berantakan dengan tanda merah/putih yang tadi digunakan sidang.

Sun Joon sudah berganti pakaian, ia berjalan keluar dari sekolah dan bertemu Yong Ha. Yong Ha mendekatinya dan berkata, “sangat tak terduga ... untuk orang selurus Lee Sun Joon tidak keberatan menjadi homoseksual.”
“Aku hanya ... “
“Ah ya! Kau hanya menegakkan prinsip-prinsipmu? Jika kau menjunjung tinggi prinsip-prinsipmu, kau seharusnya tidak berbohong. Kau bersama dengan Daemul dan Geol Oh sepanjang waktu di Hyang Kwan Chung Itu adalah sebuah kebohongan, bukan?”
Sun Joon bertanya balik apakah Yong Ha mengetahui kejadian sebenarnya malam itu, tapi Yong Ha mah gak menjawab, dia malah terus menggoda Sun Joon, “putra Menteri Negara dengan masa depan yang cerah di depannya mengambil risiko dengan terlibat dalam skandal homoseksualitas dan membahayakan jalannya untuk sukses. Kenapa begitu? untuk apa?” Sun Joon enggan menjawab, ia meninggalkan Yong Ha. Tapi Yong Ha terus mengikutinya, “Kudengar kau besok bertunangan. Dan dari banyak orang, kau berniat untuk menjadi bagian dari keluarga Ha In Soo. Apakah karena kau membutuhkan seseorang yang sesuai dengan silsilah keluargamu? Ataukah kau tidak peduli dengan siapapun kau akan menikah?” Sun Joon terus berjalan tanpa menghiraukan perkataan Yong Ha, tapi langkahnya terhenti saat Yong Ha mengatakan Seolah-olah Sun Joon sedang melarikan diri. Yong Ha tersenyum dan menatap Sun Joon, “Jadi, apakah kau bahagia, Garang?” melihat Sun Joon tetap diam, Yong Ha mendesah, “ lihat lah! Bahkan sekarang kau tidak bisa berbohong, bagaimana kau berencana untuk terus berbohong? Untuk kepentingan siapa ini? “

Prof. Choi lagi-lagi panik, hehe kasian nih Prof. Choi untung gak jantungan. “Lee Sun Joon meninggalkan Sungkyunkwan?” melihat Prof. Choi yang seperti kebakaran jenggot, Prof. Yoo menanggapi dengan tenang., “Lee Sun Joon bukanlah pelajar muda yang belum dewasa. Dia orang yang tahu apa yang dia lakukan.”
Dari salah seorang petugas diketahui Sun Joon akan pindah sekolah ke kuil Jukjeong di Desa Gurim.
Yoon Hee, berdiri tak tenang membolak balik halaman buku yang tidak dibacanya, sampai tiba waktunya perpus tutup namun tetap tidak melihat Sun Joon. Ia lalu menanyakannya pada petugas perpus tentang Sun Joon.
“Apakah kamu tidak mendengar berita?” petugas tadi balik bertanya pada Yoon Hee.

Yong Ha dan Jae Shin minum-minum dikamar Yong Ha, cuma Yong Ha ding yang minum, soalnya gelasnya selalu direbut Yong Ha, wkwkwk. Yong Ha dengan semangat mengatakan walau ia tidak menyukai sidang Dewan, tapi ia menyukai acara setelahnya, yaitu jalan-jalan untuk memulihkan kegembiraan dan persahabatan setelah sidang (yang memungkinkan tumbuh konflik).
“Apa yang kau lakukan?” Tanya Jae Shin kesal karena gelasnya selalu diambil Yong Ha
“lukamu ... belum sembuh sepenuhnya.” aah, mau diperhatiin Yong Ha….
mereka menoleh saat Yoon Hee masuk.
“Apakah kalian tahu pelajar Lee Sun Joon meninggalkan Sungkyunkwan” Tanya Yoon Hee. Jae Shin menatap Yong Ha, Yong Ha menjawab “bukankah dia pulang hanya untuk pertunangannya besok”
Yoon Hee terkejut mendengar berita rencana pertunangan Sun Joon. “Upacara pertunangannya besok?” ia lalu tertawa kecil menutupi kekecewaan hatinya, “Jika ia pergi tanpa sepatah katapun pada seniornya, demi sopan santun dan moral, dia sangat tidak baik.“ Yoon Hee dengan gontai keluar dari kamar.
Jae Shin kembali ke kamarnya, dari bayangan lampu, ia lihat Yoon Hee sedang berdiri mematung. Ia urung masuk dan duduk diberanda.
 
Ia menoleh lagi ke arah pintu dan terlihat bayangan Yoon Hee yang mulai ngagolosor (merosot terduduk ke bawah).
Di dalam, Yoon Hee sendirian menangis.

Sun Joon berdiri di halaman rumahnya merenungi kata-kata Yong Ha yang mempertanyakan kebahagiaannya. Lamunannya berhenti saat Soon Dol mendatanginya dan menggodanya, “Tuan muda, Jika anda tidak bisa tidur pada malam sebelum pertunangan anda, anda tidak akan bisa tidur selama 100 hari sebelum pernikahan Anda.”
Soon Dol tertawa tapi langsung berhenti saat dilihatnya Sun Joon diam saja, dan langsung membeitahu bahwa menteri Lee mencarinya.
Sun Joon menghadap ayahnya. Mentri Lee mengatakan bahwa ia sudah mempersiapkan sekolah baru untuk Sun Joon, di kuil Jukjeong di Desa Gurim. Ia juga menyarankan Sun Joon agar langsung berangkat kesana setelah acara pertunangannya. “Apakah kau mendengarkan?” Menteri Lee bertanya pada Sun Joon yang sepertinya hati dan pikirannya sedang terbang entah kemana.
Menteri Lee melanjutkan mengatakan bahwa ia sudah sepakat dengan menteri Ha untuk mempercepat tanggal pernikahan agar Sun Joon dapat segera merasa memiliki tanggung jawab dalam mengurus keluarganya dan karirnya. Tiba-tiba Sun Joon memotong ayahnya dan menanyakan pertanyaan yang Yong Ha ajukan padanya, “ayah…..apakah anda bahagia?” Menteri Lee terkekeh mendengarnya.
Tapi dengan serius Sun Joon meminta jawaban “Saya memberanikan diri menanyakan ... Saya ingin mendengar jawaban Anda.”
"Pertanyaan itu bahkan tidak layak untuk dijawab. mencemaskan perempuan….Bagaimana kata-kata seperti itu keluar dari mulut anak tertua dari klan Lee Jinseong? Aku tidak pernah membuang-buang waktuku memikirkan yang tidak perlu seperti itu.” jawab ayahnya sinis.

Keesokan harinya, para pelajar mulai bergegas masuk kelas. Yoon Hee sempat tertegun memandangi pohon tempatnya berlatih menguatkan tangan.
 
(tangannya diikat ke batang pohon, dan dan menarik-nariknya sampai ia ketiduran di samping Sun Joon).
Di dalam kelas, Yoon Hee mendengarkan obrolan Trio Sungkyunkwan, soal Sun Joon yang setelah pertunangannya akan pergi untuk belajar ketempat yang jauh dari ibukota. Yoon Hee bergegas keluar kelas dan berpapasan dengan Jae Shin.
 
Jae Shin menahan Yoon Hee, “Apa yang terjadi? mau kemana kau seperti terburu-buru” Yoon Hee tidak menjawab apapun, matanya mulai berkaca-kaca dan pamit pergi. Jae Shin menatap kelas, mungkin dia nyangka ada sesuatu di kelas yang membuat sedih Yoon Hee.

Sementara itu, dikamarnya, Hyo Eun sedang sibuk mempercantik diri.
 
“Cepat! …sebentar lagi tuanku datang.”
“Kau sangat menyukainya? Wajahmu berbunga-bunga! “ Goda pembantunya (gak tau namanya)
Hyo Eun terus tersenyum, “apakah tuanku juga akan terlihat seperti itu? (berbunga-bunga juga)
“Tentu saja! Itu sebabnya dia mempercepat perkawinan.”
“Aku akan menjadi istri yang sempurna untuk Tuanku. aku akan mencoba yang terbaik! “ janji Hyo Eun pada dirinya, senyumnya tidak pernah lepas (jadi kasian ma Hyo eun…. ayo won tak datanglaaaaaaaaaaaaaah)

Yoon Hee mendatangi rumah menteri Ha, dari balik pohon ia melihat kesibukan mempersiapkan pesta. Tidak berapa lama Sun Joon datang bersama Soon Dol. Sun Joon yang merasa ada yang memperhatikannya berhenti dan menoleh, Yoon Hee kaget dan buru-buru sembunyi.
 
Sun Joon melanjutkan lagi berjalan, Yoon Hee mulai melihat Sun Joon lagi tapi tiba-tiba Sun Joon menoleh dan ia buru-buru sembunyi lagi. Setelah 2 kali hampir ketahuan, ia mengatur nafasnya dan berniat mengintip lagi, tapi kali ini Sun Joon sudah ada di depannya.
 
“Aku benar. aku pikir aku berhalusinasi.” kata Sun Joon membuka pembicaraan… haha, iya lah lha Sun Joon mikirin Yoon Hee terus, jadi bingung bedain hayalan ma asli, ckckck.
Yoon Hee dengan gugup menyapa Sun Joon, “kebetulan sekali! A. .. Apa yang kau lakukan di sini? aku .. sedang dalam perjalanan ke toko buku. penjual buku mengirim pesan padaku pagi ini untuk datang menemuinya.”
“Bukankah toko buku terletak di Pil-dong?”
Yoon Hee ketahuan bohong, ia lalu memberi alasan karena ingin berterima kasih atas apa yang Sun Joon lakukan di sidang kemarin, namun ia kembali meralatnya,
“Tidak, baiklah... aku pikir kita setidaknya harus mengucapkan selamat tinggal satu sama lain. Berpikir bahwa ini mungkin waktu terakhir kita dan aku tidak akan pernah melihatmu lagi ... Itu sebabnya aku sedang menunggumu. Sebagai teman karibmu, atau hanya sebagai teman sekamarmu atau bahkan hanya sebagai salah satu dari teman sekelas yang kau kenal, kau mungkin memikirkanku. Aku hanya ingin melihatmu, Lee Sun Joon, untuk terakhir kalinya. Sekarang aku sudah melihatmu, itu sudah cukup.” Yoon Hee mencoba tersenyum mengungkapkan sedikit perasaannya.
“Hari ini ... lebih baik jika kau tidak datang.”
“Mengapa? Apakah aku melakukan sesuatu yang salah lagi?” Tanya Yoon Hee bingung
“pergilah! kita jangan pernah bertemu lagi“ jawab Sun Joon dingin, air mata Yoon Hee, kali ini berderai lagi…..ia menatap punggung Sun Joon yang masuk ke rumah mentri Ha. Yoon Hee pergi sambil terus menyeka air matanya.

Sun Joon ragu, tapi ia lalu membuka pintu dan masuk.
“tuanku! “ Hyo Eun telah menunggunya, ia tersenyum dan menghambur memeluk Sun Joon, sementara Sun Joon tetap berdiri tegak.
 
“Aku sudah lama menunggumu. Aku akan menjadi istri yang layak untukmu, Tuanku.” Hyo Eun lalu melepaskan pelukannya, tangannya lalu memegang lengan Sun Joon, dan ia menatap Sun Joon “Kau bilang kau belum pernah gagal mencapai apapun yang kau inginkan. kau menjanjikanku bahwa kau akan mencoba yang terbaik untuk mencintaiku.” mata Sun Joon melihat ke arah selain wajah Hyo Eun, ia baru menatap Hyo Eun saat Hyo Eun mengatakan “Aku akan menaruh semua kepercayaanku pada janjimu, Tuanku.”
Sun Joon melepaskan tangan Hyo Eun dari dari lengannya, “janji itu ... Aku tidak berpikir aku akan bisa menjaganya.” Hyo Eun kaget mendengarnya.

Sun Joon berlari keluar, ia bertemu dengan menteri Ha, namun hanya menganggukkan kepalanya dan meneruskan larinya. Sun Joon akhirnya berhasil menyusul Yoon Hee di pasar. Ia memegang bahu Yoon Hee dan membalikkan badannya.
Tangannya masih tetap di bahu Yoon Hee, “Aku. .. menyukaimu, Kim Yoon Shik. Aku, yang belum pernah tersesat dari jalan yang benar ... Aku, yang belum pernah tersesat dari prinsip-prinsipku... Aku, yang mengira kepantasan dan adat berarti segalanya di dunia ini ... aku mulai menyukaimu, yang seorang pria. Inilah alasan mengapa aku tidak bisa membiarkanmu di sisiku, sebagai sahabat atau teman sekamar.
 
Dengan kau di sisiku, Kim Yoon Shik ... aku tidak memiliki kepercayaan diri untuk terus menipu diriku sendiri seperti ini.” air mata Sun Joon mulai ngalir……………

Yoon hee hanya diam, menatap Sun Joon yang sedang mengakui menyukainya dengan matanya berkaca-kaca. Mungkin karena kaget, senang, bingung.
 
“Jangan khawatir, Kim Yoon Shik. Aku tidak akan melakukan apapun yang akan menyakitimu. Aku tidak akan membiarkan orang mencemoohmu karena perasaanku. Ini juga akan menjadi yang terakhir kalinya aku akan muncul di hadapanmu. Pada saat ini, hanya ini yang bisa kulakukan untukmu“. Sun Joon terus menatap Yoon Hee, kemudian dia pergi meninggalkan Yoon Hee yang masih berdiri di tempatnya dan mencerna kata-kata Sun Joon.
Hyo Eun pura-pura sakit saat di datangi ayahnya, ia menyalahkan dirinya sendiri karena sakit di hari pertunangannya dan menyebabkan acaranya di batalkan. Menteri Ha yang percaya pembatalan acara hari itu karena sakitnya Hyo Eun, meyakinkan Hyo Eun agar tidak usah khawatir karena ayahnya akan tetap mengupayakan acara pertunangannya dengan Sun Joon dilaksanakan di lain waktu.
Menteri Ha keluar tepat In Soo akan masuk, ia menahan In Soo agar jangan masuk dan membiarkan Hyo Eun istirahat. “Apa yang terjadi hari ini?”Tanya In Soo pada ayahnya saat mereka mulai duduk di ruangan lain. Mendengar penjelasan ayahnya In Soo yakin ada yang tak beres.
“Lee Sun Joon pergi mencari tabib, tetapi tidak ada tabib yang datang, ia juga sama sekali tak datang menjenguk tunangannya yang sakit.” In Soo menyimpulkan dua kemungkinan, satu Sun Joon memandang rendah mertuanya atau mungkin ada rahasia di antara Sun Joon dan Hyo Eun.
Hyo Eun tidak tenang dikamarnya, pembantunya (aku tahu namanya sekarang, Beo Deul) terus mengingatkan jika Hyo Eun terus seperti itu, keluarganya akan mengetahui yang sebenarnya.
“Memutuskan pertunangan?...Tidak!“ Hyo Eun berkata-kata sendiri, lalu ia mengingat kejadian tadi pagi, saat Sun Joon memintanya membatalkan pertunangan.
“janji itu ... Aku tidak berpikir aku akan bisa menjaganya…bisakah kau putuskan saja pertunangan ini?” kata Sun Joon
“Apakah aku telah melakukan sesuatu yang salah? Jika kau memberitahuku, aku akan memperbaikinya.” jawab Hyo Eun
“kesalahan ini sepenuhnya dariku. Aku tidak pantas untuk pertunangan ini. Tidak seperti orang lain, aku tidak dapat memberikan hatiku untuk seorang wanita.“
Hyo Eun kini berdiri, “tidakkah tuanku terlalu kejam? Beo Deul, apakah dia ... apakah dia sangat membenciku? Itu sebabnya dia memutuskan pertunangan dengan alasan tidak masuk akal?” Hyo Eun masih tidak terima dengan alasan yang diberikan Sun Joon, ia tidak akan menyerah. Mengingat Sun Joon tidak mau menjadi pihak yang memutuskan pertunangan karena ia tidak ingin Hyo Eun merasa di tolak cintanya, Hyo Eun melihat disitu ada harapan, betapa Sun Joon sebenarnya peduli padanya.
Sun Joon menghadap ayahnya, ia kaget saat ayahnya mengatakan rencana pertunangan yang batal akan langsung dirubah menjadi pernikahan. “Dia tidak mengatakan apa-apa? Aku memutuskan untuk membatalkan pertunangan”. Kata Sun Joon mengejutkan ayahnya.
Saat ayahnya menanyakan pertanggungjawaban, Sun Joon sudah punya jawabannya, “Maafkan aku, ayah. Tapi aku yakin ini cara terbaik pertanggungjawabanku, aku tidak akan menikah, Ayah.” Ayahnya terkejut mendengar penuturan Sun Joon.
 
Sun Joon kembali ke kamarnya, ia melihat Soon Dol sudah mengemasi barangnya. Setelah Soon Dol keluar kamar, Sun Joon mengambil jubahnya dan menatap tulisan Yoon Hee disana waktu ujian masuk.
Soon Dol memenuhi panggilan menteri Lee. “Dia bertemu dengan seseorang sebelum pergi ke rumah Menteri Perang?”
“Maksud anda Pelajar cantik? Ya. Ketika kami tiba di rumahnya, ia menunggunya, mengapa Anda bertanya?”
Menteri Lee tidak mejawab pertanyaan Soon Dol, dan terus menanyainya. Dari Soon Dol Menteri Lee tahu bahwa Sun Joon bertemu dengan Kim Yoon Shik. Mereka cukup dekat sejak Kim Yoon Shik masuk Sungkyunkwan atas dorongan Sun Joon selain itu mereka juga teman sekamar dan cukup akrab.
Menteri Lee lalu membuka lacinya dan megeluarkan sebuah surat, ia ingat info dari Prof. Choi, bahwa Khim Yoon Shik adalah putra Prof. Kim Seung Hun pengajar Sungkyunkwan yang sudah meninggal. Ia lalu melipat kembali suratnya dan bergumam "Kim Yoon Shik ... takdir apa ini."
Yoon Hee sudah kembali ke sekolah, ia kelihatan bingung di ruang perustakaan. Ia lalu duduk dan mengingat pengakuan Sun Joon di pasar tadi yang walau menyukainya tapi demi Yoon Hee tidak di cemooh ia tak akan menemuinya lagi. Yoon Hee memegang dadanya yang berdebar,
“Aku pasti dihukum karena sudah menipu dunia dengan keinginanku” dan menarik nafas panjang.

“serius sekali?” suara Jae Shin yang tiba-tiba duduk disampingnya, mengagetkan Yoon Hee. “Haruskah aku pergi daripada mengganggumu?” tanyanya lagi dan berdiri pergi.
Yoon Hee memanggil Jae Shin, “ Senior, bolehkah aku. .. mengajukan satu pertanyaan?”. Jae Shin berbalik dan mengambil kursi lalu duduk didekat Yoon Hee.
(kyaaaaaaaaaaaaaaaaa, Jae Shin muach muach muach… xixixi untung Iis gak bakal OL lama, jadi aman). Ciuman ditarik kembali karena Iis ternyata OL wkwkwk
(Tapi Yoon Hee mah gak ngaruh tuh Jae Shin secakep apa, dia tetep sibuk ma masalahnya).
“Senior, kau bilang bahwa kau sudah membaca semua buku di sini.” melihat Jae Shin tersenyum, Yoon Hee melanjutkan “Lalu, apa jawaban yang benar dalam situasi seperti ini? aku. .. berbohong kepada seseorang. Dan karena kebohonganku, orang ini sekarang membawa beban yang sangat berat, yang cukup untuk membuatnya menyerah pada impian lamanya.”
“lalu? “tanya Jae Shin.
“aku ingin memberitahu yang sebenarnya ... aku ingin mengatakan bahwa ia sekarang dapat meletakkan beban beratnya. Tapi aku takut sudah terlambat ... takut dia tidak akan bisa memaafkanku... Aku takut…Apa yang harus aku lakukan?”
“Apa yang kau khawatirkan? pergilah dan katakan kebenaran padanya aku minta maaf, jadi maafkan aku. Sama seperti yang sekarang kau lakukan kepadaku, tunjukkan kepadanya bagaimana perasaamu.” Jae Shin berusaha memberi saran dengan senyuman.
“kebohongan yang aku aku katakan itu ... Itu sangat besar dan gawat yang mungkin tidak akan mudah dimaafkan. Jika aku mengatakan yang sebenarnya, orang itu mungkin akan membalikkan punggung dariku selamanya..Aku takut ...khawatir.” Yoon Hee menunduk sedih.
Jae Shin bangun, “Orang ini ... Apakah ia orang yang kau sukai?”
“Itu ... “ Yoon Hee bingung menjawab.
“Siapa? Cho Sun?” Jae Shin menggodanya, Yoon Hee tersenyum lemah…
Jae Shin juga tersenyum, huaaaaaaa, padahal hatinya pasti sakit karena tahu orang itu Sun Joon dan bukan dirinya. Jae Shin pergi, langkahnya berat.
Yoon Hee, kembali menaruh tangan didada menenangkan hatinya, tepat saat itu Jae Shin menoleh.
Prof. Choi menggunakan Loop (keren, jaman itu udah ada) untuk melihat peta dimana kira-kira acara jalan-jalan untuk para siswa,
“Aku telah memutuskan lokasi wisata kali ini adalah Gunung Wolchul”
“Siapa yang mau pergi ke pegunungan atau lembah? sangat ketinggalan jaman! Gelar tikar sederhana di tempat gisaeng di mana saja di Joseon, dan tempat itu akan manjadi surga.” Saran Yong Ha. (wkwkwk, berani ya ngomong gitu sama gurunya).
Prof. Choi terus membujuk, bahkan memberikan segenggam kepingan uang pada Yong Ha agar mau mengikuti rencananya.
“Tuan, Anda bahkan tidak pernah membelikan kami segelas air.. sekarang malah memberi kami uang?” Tanya Yong Ha curiga.
Setelah didesak, akhirnya Prof. Choi mengakui jalan-jalan kali ini mempunyai udang dibalik bakwan. Karena sekolah baru Sun Joon dekat sana, dan Prof. Choi berharap Sun Joon mau kembali ke Sungkyunkwan setelah melihat teman-temannya
“Kita akan pergi ke Gunung Wolchul. Kenapa anda tidak mengatakan itu sebelumnya? Aku juga ingin bertemu Lee Sun Joon, si cowok berduri. “ kata Yong Ha mengedipkan sebelah mata ke Prof. Choi…. (Yong Ha, ngedipin mata ke ari aja, pasti Ari gak bisa tidur 7 hari 7 malem tuh, wkwkwkwk).
Di tempat barunya, Sun Joon benar-benar kacau. Ia terus membuka halaman buku yang bahkan tidak dilihatnya.
Tidak tidur dan tetap duduk diam dalam kegelapan. Bermain dam-daman (yang bijinya item putih itu lho) dan memindahkan bijinya begitu saja,
dan tidak makan, makanannya cuma di aduk-aduk sampai kuahnya beleber (tumpah, tapi kalo beleber tuh tumpahnya dikit doang).
Soon Dol memperhatikan semuanya dengan heran, wkwkwk Soon Dol ampe melongo begitu.
Sementara itu di Istananya, raja sedang bermain catur korea (kira-kira itu aja dah namanya) dengan menteri Lee.
Di sana ada menteri Ha juga. Raja bertanya soal putra Menteri Negara yang meninggalkan Sungkyunkwan, Raja mengingatkan bahwa ialah yang mengirimnya belajar di sana, jadi ia minta agar menteri Lee menyuruhnya kembali.
“Mengapa Anda sangat peduli untuk pelajar muda seperti itu, Cheon Na? Meskipun ia adalah anakku, tekadnya untuk belajar sangat keras, saya tidak mampu meyakinkannya untuk tinggal.” Jawab menteri Lee.
Mentri Ha menambahkan bahwa akademi itu adalah tempat Menteri Negara belajar ketika ia masih muda. Jadi ia yakin bahwa Sun Joon ingin mengikuti jejak ayahnya dalam melayani Negara. “itu sikap terpuji dari bakti nya, Cheon Na.”
“Aku juga berencana untuk menjadi anak berbakti, Menteri Negara . Aku berencana untuk memindahkan ibukota ke Hwaseong, melaksanakan mimpi ayahku yang belum terpenuhi… Skak!” hehe, Raja menutup percakapan kali itu dengan kemenangan Double.
“pindah ke Hwaseong? Meninggalkan Hanyang (kini Seoul) dan akan ke Hwaseong! Dia bermaksud meninggalkan kita Noron ! Bagaimana mungkin? ” Di kediamannya, Menteri Ha marah-marah dan mengeluh tentang rencana Raja.
“ bukannya tidak mungkin. Jika raja menemukan Geum Deung Ji Sa.” jawab Mentrei Lee sambil minum teh
“Geum Deung Ji Sa menghilang sepuluh tahun yang lalu. Malam itu, seiring Kim Seung Hun (ayah Yoon Hee) dan Presiden Moon Yong Shin (kakak Jae Shin) yang membawa Geum Deung Ji Sa menghilang dari muka bumi ini, Geum Deung Ji Sa juga menghilang ... untuk selamanya. “ jawab menteri Ha. Ada flashback saat ayah Yoon Hee dan kakak Jae Shin diserang sekelompok pria berpedang, dan kotak Geum Deung Ji Sa di masukkan ke dalam api. Apa berarti yang bunuh 2 orang itu partai Noron (baca=mentri Lee dan mentri Ha?)
Mentri Lee berusaha mengendalikan situasi dengan cara menaruh mata-mata, “Kita harus menaruh salah satu orang kita dekat dengan raja. Seseorang untuk yang bisa memenangkan kepercayaan Raja”
“Aku akan menunggu sampai Lee Sun Joon kembali. Ini tidak akan terlalu terlambat bagi ku untuk memberikan perintah rahasia itu.” kata Raja pada perdana menteri dan Prof. Jung.”Kalian tahu bahwa dengan menemukan Geum Deung Ji Sa sesegera mungkin adalah cara terbaik untuk bisa pindah ke Hwaseong tanpa mereka ganggu.”
Perdana menteri mengingatkan bahwa Lee Sun Joon adalah putra dari seorang Noron.
“Inilah kenapa aku butuh Lee Sun Joon. Yang aku lindungi bukan sekadar Geum Deung Ji Sa, tetapi masa depan Joseon! Kecuali kalau aku bisa membujuk anak dari pemimpin Noron, pertarungan ini tidak akan pernah berakhir.” wah wah, rajanya pinter taktik euy, berarti kalau Sun Joon yang notabene anak pemimpin Noron dilibatkan, Noron gakkan bisa mengklaim mereka dicuekkin raja.….
Hari jalan-jalan pun tiba, para pelajar sangat bergembira dan bernyanyi-nyanyi saat mereka berangkat. Yel-yelnya lucu, “Peraturan nomor satu bermain bersenang-senang, Peraturan nomor dua bermain sampai tulang copot, Peraturan nomor tiga bermain sampai mati!
(haha, jadi nyengir sendiri liat adegan ini, para cowok pun gak kalah hebohnya ama cewek, ckckck).
Sementara itu sebelum Prof. Choi kembali mengingatkan agar Yong Ha mengupayakan untuk membawa Sun Joon pulang dengan cara apapun. Yong Ha mengerti, ia buru-buru melepas tangannya yang dielus-elus prof. Choi, dan buru-buru pergi.
Yong Ha menyusul Yoon Hee dan Jae Shin, ia berdiri diantara keduanya dan merangkulnya, “Hei, Daemul! kau masih sedih? kau tidak terlihat seperti orang yang akan pergi bermain, kau seperti sapi yang digiring ke pembantaian. Mengapa kau tidak menyetrika kerutan wajah mu? Agar bisa menghibur mu, bahkan Moon Jae Shin yang belum pernah pergi ikut jalan-jalan sekolah, ikkk... “ Yong Ha tidak bisa meneruskan ucapannya karena keburu dibungkam Jae Shin. haha, kasian Yong Ha ampe mundur gitu.
“Apakah kau akan menyemburkan omong kosong pagi-pagi? “ Jae Shin menggertaknya.
Tapi dasar Yong Ha mah cuek aja, “Aku sudah mempersiapkan sesuatu, juga! Ayo bersenang-senang! ok?” merangkul Yoon Hee dan Jae Shin lagi sambil berjalan.
Mereka sudah sampai, tenda-tenda sudah didirikan. Ada yang sibuk memasak, ada juga yang sibuk bermain-main di air.
Yoon Hee cuma duduk diam melihatnya, sementara Jae Shin membakar kentang. Para pelajar yang bermain air memanggil Yoon Hee untuk ikut main air, Yoon Hee menolaknya. “Orang ini terlihat mencurigakan. kau pasti menyembunyikan sesuatu.”
“Apa?” Yoon Hee kaget mengira mereka tahu ia cewek
“kau sebenarnya tidak bisa berenang, kan?”
“Ah, benar.” jawab Yoon Hee lega. (iiiiiiiiiiiiiiiis, Won Tak cakep lho lepas kaca mata, wkwkwk nyodor-nyodorin Won Tak biar ngelepasin Jae Shin)
Mereka terus meyakinkan Yoon Hee untuk masuk air dan jangan takut, tapi akhirnya Yoon Hee selamat karena cowok-cowok tadi sibuk bermain dengan seseorang yang mengguyur mereka.
Yoon Hee buru-buru mengambil buku dan pura-pura sibuk membaca, tapi Byung Choon dan Go Bong masih curiga atas penolakan Yoon Hee masuk air. Mereka yakin jika Yoon Hee adalah Hong Byuk Seo, dan bertekad menangkapnya untuk menyenangkan In Soo. Go Bong dicium Byung Choon yang senang atas rencana mereka. (wkwkwk, ya udah, Byung Choon jangan ngejar-ngejar Hyo Eun lagi, biar Hyo Eun ma Won Tak, Byung Chon ma Go Bong aja----------ai lagi gelo wkwkwk).
Kentang Jae Shin sudah matang, ia akan memberikannya pada Yoon Hee. Belum sempat Yoon Hee mengambilnya, Jae Shin meniup-niup dan mengipasi kentang itu lalu kembali menyerahkannya pada Yoon Hee. Yoon Hee memandang takjub, Jae Shin merasa jengah dilihat seperti itu oleh Yoon Hee, ia beralibi karena kentangnya panas.
Yoon Hee tersenyum, “kau pasti akan menjadi suami yang hebat, senior” Jae Shin tersenyum malu.
Yoon Hee membelah kentangnya dan mulai makan, mulutnya belepotan.
Jae Shin yang melihatnya mengulurkan tangan akan membantu membersihkan, tapi Yoon Hee reflek mundur menghindar.
Jae Shin merasa malu dan mengalihkan perhatian dengan mencari-cari Yong Ha. Lucu liat ekspresi Jae Shin yang malu-malu gini.
Dan dimana lagi Yong Ha? ya pasti nyari tempat yang ada Gisaengnya lah, wkwkwk. Yong Ha mengundang Soon Dol, ia menyerahkan uang pada Soon dol, “Yang harus kau lakukan adalah membawa Lee Sun Joon keluar seperti rencana”
“Anda benar-benar dapat menyembuhkan penyakit tuan muda saya?” Tanya Soon Dol khawatir. Jadi bayangin reaksi Yong Ha saat diceritain “penyakitnya” Sun Joon, pasti lucu.
“Tentu saja! Aku punya obat untuk sakitnya Lee Sun Joon. Sakit cinta.”
Soon Dol bergegas kepenginapan dan membohongi Sun Joon soal kedatangan ibunya.
“Ibuku? Tanpa pemberitahuan?” Tanya Sun Joon heran.
“Aku tahu. Sesuatu pasti telah terjadi di rumah. Anda harus terburu-buru pergi.”
Sementara itu trio Sungkyunkwan kembali mengganggu Yoon Hee, mereka menyarankan agar Yoon Hee masuk ke air. Kali ini Yoon Hee benar-benar ketakutan dan lari menjauhi tempat itu. Byung Chon dan Go Bong yang masih mengintai, mengikutinya, mereka yakin bisa membuat Yoon Hee masuk ke dalam air.
Trio Sungkyunkwan melihat Byung Chon dan Go Bong mengikuti Yoon Hee, tapi mereka tak ambil pusing.
Jae Shin kembali ke tempat Yoon Hee, namun hanya menemukan bukunya.
Semen
Saat trio Sungkyunkwan memberi tahu Yoon Hee pergi bersama Byung Chon dan Go Bong, ia merasa khawatir dan bergegas mengejarnya.(kok Jae Shin pas kayak gini mirip Kim Hyun Joong yak?!)
Saat akan menyebrangi sungai, Sun Joon heran, ia bertanya-tanya apa ibunya memang benar datang dari Hanyang. Soon Dol yang merasa sudah ketahuan, memeluk Sun Joon,
“Dewa dari surga, aku akan menyembuhkan penyakit tuan muda dan pergi ke neraka.”
“Apa yang kamu lakukan?” Tanya Sun Joon lebih heran.
Soon Dol akhirnya mengakui dengan takut-takut, kalau hari ini, para pelajar Sungkyunkwan datang ke daerah itu. “Mereka mengatakan jika saya ingin penyakit Anda sembuh, Saya harus membawa keluar ke sini ... “
“kau telah melakukan hal yang tidak berguna. ayo kita kembali.” kata Sun Joon kesal.
“tuan muda! Ini tempat yang tepat, lihatlah ke sana! Bukankah itu Pelajar cantik?” Tunjuk Soon Dol Senang,
Sun Joon langsung ikut menoleh sampai dua kali malah, ia melihat Yoon Hee sedang sendirian berdiri di pinggir sungai.
Sun Joon sepertinya melihat Byung Chon dan Go Bong deh tapi ia mengabaikannya dan malah mengajak Soon Dol pergi, “Mereka tidak ada hubungannya denganku lagi”
Yoon Hee yang tidak tahu sedang diintai, duduk dipinggir sungai menjuntaikan kakinya.
Sementara Jae Shin masih berlari-lari berusaha mencari Yoon Hee secepatnya.
Sun Joon terus berpikir, dan ia mungkin khawatir pada Yoon Hee yang diintai Byung Chon dan Go Bong meminta Soon dol pergi duluan ke penginapan sementara ia balik ke tempat Yoon Hee.
Sementara itu, Byung Chon dan Go Bong mengendap-endap sudah bersiap mendorong Yoon Hee masuk air, namun mereka dihentikan oleh Jae Shin. Jae Shin membawa keduanya tanpa ketahuan Yoon Hee.
Yoon Hee menoleh karena merasa mendengar sesuatu, ia buru-buru bangun namun sepatunya malah jatuh. Yoon Hee mengejar sepatunya.
Sun Joon sudah sampai ditempat Yoon Hee tadi, tapi tidak menemukannya, ia malah melihat sepatu Yoon Hee yang mengambang di sungai. Sun Joon langsung cemas dan berlari sambil memanggil-manggil nama Kim Yoon Shik.
Saat ia merasa tidak menemukannya, Yoon Hee justru berdiri dengan wajah kaget tak jauh dari tempatnya.
Sun Joon langsung berlari memeluk Yoon Hee, setelah agak cukup lama Sun Joon melepaskannya dengan tangan masih dibahu Yoon Hee.”Tidak ada gunanya, Kim Yoon Shik. Tidak peduli seberapa keras aku mencoba, aku tidak bisa tidak mencarimu seperti ini. Jadi sekarang giliranmu untuk lari dariku” Sun Joon berbalik dan berjalan pergi.
“Tunggu! kau harus mendengarkan jawabanku sebelum kau pergi!” Yoon Hee berlari untuk mendekati Sun Joon, tapi malah terpeleset dan tercebur ke sungai. Sun Joon kaget, ia segera terjun ke air untuk menyelamatkan Yoon Hee.
Sun Joon menggendong Yoon Hee yang pingsan ke darat. Ia membaringkannya dan mengguncang-nguncangkan badannya berusaha menyadarkannya.
Namun karena Yoon Hee tak kunjung sadar, ia lalu membuka pakaian Yoon Hee (mungkin agar lebih longgar atau memang ingin mencopot pakaian yang basah.?) tapi langsung berhenti saat dilihatnya belahan dada Yoon Hee.
Sun Joon tijongklok katukang (hahaha, ini bahasa singkat, panjangnya, Sun Joon terduduk jatuh mundur ke belakang).



Sumber:Pelangidrama.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar