Minggu, 18 Desember 2011

[Sinopsis] Sungkyunkwan Scandal Episode 14

Sebelumnya, Jae Shin masih berusaha lolos dari para pengepungnya.
Yoon Hee bertemu dengan Sun Joon di perpustakaan. Melihat Sun Joon yang sepertinya enggan berdekatan dengannya dan hendak pergi, Yoon Hee bertanya, “Apakah tidak berarti apapun? Bagi Lee Sun Joon, waktu yang telah kita lewati bersama tidak berarti apapun dan hancur karena kesalahpahaman kecil? “
“Dengarkan baik-baik, Kim Yoon Shik. Aku. .. “Sun Joon berbalik menatap mata Yoon Hee, “tidak berniat untuk mengulang hal-hal seperti itu.”
Air mata mulai mengalir di pipi Yoon Hee, ia pun segera pergi meninggalkan Sun Joon yang masih berdiri tempatnya.
Yoon Hee dalam kesedihannya berlari sekencang-kencangnya, tapi langkahnya terhenti oleh seseorang yang baru saja melompati pagar. yup itu Jae Shin yang terluka dan berhasil masuk ke Sungkyunkwan. Pria itu terduduk di tanah dan kesakitan, Yoon Hee yang belum mengetahui pria bercadar itu Jae Shin berjongkok mengamatinya. Yoon Hee kaget ketika tangan pria yang berdarah itu mulai merangkul bahunya lalu memeluknya.

Ha In Soo di ruangannya mendengar kabar bahwa Hong Byuk Seo terluka dan menghilang di area Sungkyunkwan.
Yoon Hee mencoba melepaskan dirinya dari pria bercadar itu, tapi urung saat mendengar suara “syukurlah, aku masih hidup” mungkin Yoon Hee mulai mengenali suara Jae Shin kali ya. Jae Shin lalu melepaskan pelukannya dan menurunkan cadarnya. masih membungkuk menahan sakit, Jae Shin tersenyum lemah pada Yoon Hee yang masih shock.
In Soo dan 3 kroni-kroninya (ariiiiiii, gak tahu namanya, kekekeke) berusaha mencari Hong Byuk Seo sesegera mungkin, karena mereka yakin Hong Byuk Seo sedang terluka dan tidak mungkin pergi jauh.
Sun Joon berlari menyusul Yoon Hee (yaaah, telat mas… mestinya dari tadi) tapi tidak menemukannya dikamar mereka, ia pun bergegas mencari ke tempat lain. Sun Joon menemukan Yoon Hee sedang memegang sapu lidi dan terlihat bermain-main sambil jalan mundur (padahal sebenernya Yoon Hee lagi nyoba ngilangin jejak ma tetesan darah Jae Shin). Sun Joon mendekati Yoon Hee, tapi Yoo Hee yang tidak tahu ada Sun Joon dibelakangnya melemparkan sapu dan bergegas lari.
 
Yoon Hee masuk ke Hyang Kwan Chung dan menutup pintu. ia berjongkok mendekati Jae Shin yang kesakitan dan akan menyingkap bajunya. Tapi tangannya ditahan Jae Shin, “Tidak apa-apa…..pergilah, aku akan mengurus diriku sendiri.” (iiiiiiiiiiiiiiiis, takut liat darah gak? tolongin Jae Shin tuuh, hehe)
Yoon Hee mulai marah pada Jae Shin, ia bertanya apakah begini cara Jae Shin mengurus diri sendiri, diam-diam menjadi Hong Byuk Seo dan terluka karenanya. Yoon Hee tetap memaksa membuka baju Jae Shin, tapi begitu dilihatnya luka Jae Shin sangat parah, Yoon Hee menarik tangannya dan terdiam melihat dengan khawatir.
Jae Shin tersenyum lemah dan mengejek Yoo Hee “Setelah semua gertakanmu, ini reaksimu melihat luka?” Jae Shin memegang tangan Yoon Hee dan menenangkannya dengan mengatakan ia tidak apa-apa, terluka adalah hal yang biasa baginya.

Yoon Hee menguatkan hatinya, ia lalu merobek ujung bajunya dan mengikatkannya pada luka Jae Shin. Melihat dan mendengar suara kesakitan Jae Shin tak urung membuat airmatanya mulai mengalir. (hehe, Yoon Hee nih dalam semalem mewek karena 2 cowok!! ckckckck). Jae Shin awalnya ingin menghapus airmata Yoon Hee, tapi tiba-tiba ia kesakitan akibat lukanya dan menjatuhkan tangannya di bahu Yoon Hee. Yoon Hee makin khawatir.
Sun Joon akhirnya kembali menemukan Yoon Hee, ia melihat Yoon Hee sedang bersama Jae Shin. Dari arahnya, terlihat Jae Shin dan Yoon Hee seperti akan berciuman, Sun Joon kaget dan bergegas pergi.
Sun Joon berhenti dan memikirkan kembali apa yang telah dilihatnya tadi (waah, shock karena Yoon Hee ma Jae Shin apa shock karena co ma co, hehe, 2nana kali ya…. secara dia juga mulai suka ma Yoon Hee). Lamunan Sun Joon di hentikan oleh suara Trio Sungkyunkwan. Ia pun segera pergi.
Trio tadi bertanya-tanya apa yang kira-kira Sun Joon lakukan malam-malam di tempat itu, apakah sama seperti mereka yang ingin mencari wangsit untuk persiapan ujian dari hantu perawan di Hyang Kwan Chung ? hehe, ada-ada aja tahayulnya.
In Soo CS masih belum menemukan siapapun dimanapun, dan mereka yakin ada satu tempat yang pasti jadi tempat persembunyian Hong Byuk Seo, yaitu Hyang Kwan Chung!!
Yoon Hee mencari-cari abu di dupa untuk menutup luka Jae Shin saat tiba-tiba ia dikejutkan kedatangan seorang pria yang matanya ditutup bersama Yong Ha. Ternyata Yong Ha membawa seorang tabib untuk mengurus luka Jae Shin.
In Soo CS sedang dalam perjalanan menuju Hyang Kwan Chung, mereka melihat seseorang berjalan terburu-buru keluar dari sana. Go Bong dan Byun Chon masuk ke Hyang Kwan Chung, tapi tidak menemukan apapun kecuali KIPAS YONG HA!! (kipasnya warna pink euy!!). Sementara In Soo dan temannya Byun Choon mengorek keterangan dari orang yang keluar dari Hyang Kwan Chung yang akhirnya mereka tahu seorang tabib. Mereka mulai membahas kemungkinan bahwa Yong Ha adalah Hong Byuk Seo. Berbekal informasi dari tabib yang mengatakan luka orang itu diperut sebelah kiri, mereka mendatangi kamar Yong Ha.
Yong Ha sedang (berpura-pura) membaca bukunya dan menguap saat In Soo masuk ke kamarnya. Ia terlihat gelisah, namun mencoba menutupinya dengan bersikap tenang. Mata In Soo mengamati kamar Yong Ha, ia mulai menceritakan tentang Hong Byuk Seo yang terluka diperut dan masuk area Sungkyunkwan, tentang tabib yang merawat pasien dengan luka di perut di Hyang Kwan Chung, dan terakhir kipas Yong Ha yang ditemukan di Hyang Kwan Chung . Selama In Soo bercerita, Yong Ha melihat kain hitam menyembul dari bawah partisi lipat, dan ia dengan cepat memberi tanda dengan kakinya, kain itupun segera ada yang menarik dari belakang.
Yong Ha buru-buru berdiri saat In Soo mendekati partisi lipatnya, ia mencoba menghalangi dengan menyenderkan tangannya ke dinding dan memukul-mukul pinggang dengan tangan satunya seolah-olah sedang pegal. “apa yang kau lakukan di Hyang Kwan Chung, Yeorim?”
Yong Ha mulai membungkuk kesakitan memegang perut kirinya, In Soo terpancing dan langsung memaksa memeriksa perut Yong Ha. 
Yong Ha tertawa terkekeh karena berhasil mengerjai In Soo. “Apakah menurutmu, aku, Yeorim Gu Yong Ha ... adalah Hong Byuk Seo? Aku akan mengakuinya. Setidaknya untuk hari ini kau cukup menghibur. Tapi bisakah besok-besok kau berusaha lebih keras lagi?” Yong Ha mengambil kipasnya dari tangan In Soo, “kipas ini sudah kuberikan kepada bocah pelayan sebagai kayu bakar untuk menyalakan api, pasti terjatuh begitu saja di Hyang Kwan Chung.
In Soo terlihat kesal dan membalikkan badan akan pergi. Yong Ha memanggilnya dan meminta agar In Soo berhenti bermain-main dan beristirahat saja, menurutnya In Soo terlalu berusaha keras mendapatkan kembali jabatan dan posisinya sebagai presiden siswa. In Soo membalas kata-kata Yong Ha, “Aku akan memberimu sedikit nasihat juga. Dengan pertimbangan sejarah masa lalu kita, kali ini aku akan berbaik hati untuk membiarkannya, Gu Yong Ha. Tapi ... Jangan pernah lagi menghinaku. Jangan lupa! Aku. .. tidak pernah memberikan siapapun kesempatan kedua. tidak terkecuali dirimu”.
Keluar dari kamar Yong Ha, mereka mendatangi kamar trio harmoni politik, dan tidak menemukan siapapun didalam. Byung Choon memberi ide agar sekali lagi mencari di Hyang Kwan Chung, tapi In Soo yang mencurigai kegelisahan Yong Ha membawa kroninya bergegas untuk kembali ke kamar Yong Ha. Dan mereka berpapasan dengan Prof. Yoo!
Prof. Yoo memberi pengurangan 5 poin karena mereka berempat melanggar jam malam. In Soo CS membela diri, mereka malam-malam masih diluar karena mereka ingin menemukan Hong Byuk Seo yang terluka dan bersembunyi di dalam Sungkyunkwan.
“Saya yakin Anda tidak ingin Sungkyunkwan, lembaga pendidikan besar ini, melindungi seorang pemberontak.” kata In Soo tajam.
“Bagaimanapun, Sungkyunkwan tertutup bagi tentara. Bahkan jika itu adalah Hong Byuk Seo Byuk ... “ jawaban Prof. Yoo terpotong oleh sebuah suara
“Jika itu adalah Hong Byuk Seo, kita harus mencari dia. Jadi ... dimana tempat persembunyian Hong Byuk Seo?” Tanya Prof. Jung.
In Soo CS kembali mendatangi kamar Yong Ha, “Apakah kau masih mencurigaiku? “ tanyanya mengejek, tapi kemudian dua orang petugas sekolah ikut masuk, terpaksa Yong Ha minggir. In Soo dengan sangat yakin menyingkirkan partisi lipat dan menemukan TUMPUKAN BUKU PORNO!! (wkwkwkwk, Ariii koleksinya Yong Ha banyak tuuuh….)
Yong Ha buru-buru duduk diatas tumpukan buku pornonya, tapi si petugas sekolah tetep ngambil tuh buku dan membuka-bukanya sambil jongkok, dengan pandangan seperti mendapat rejeki nomplok, hehe.
“Hong Byuk Seo dan aku tidak memiliki hubungan. Berapa kali aku harus bilang?” Tanya Yong Ha.
In Soo CS dibawa ke ruangan guru, Prof. Jung mengingatkan In Soo, “Sungkyunkwan tertutup untuk tentara. Kecuali ada perintah khusus dari Raja, tidak ada yang dapat mencari seorang pelajar Sungkyunkwan. Bahkan jika orang tersebut adalah guru Sungkyunkwan.“
In Soo membela diri, dirinya adalah presiden pelajar, tentu ia punya hak untuk itu. Prof. Jung lalu mengingatkan bahwa jabatan Presiden pelajar, sedang kosong sampai dua minggu kedepan (kan In Soo nya di skors gara-gara sengaja mukul Sun Joon). Sebagai penutup, Prof. Jung menegaskan ancaman jika In Soo kali ini melakukan pelanggaran lagi, maka jabatan Presidennya akan dicopot selama-lamanya.

Yong Ha mengintip dari pintu kamarnya, setelah yakin aman ia menarik nafas lega. “Untunglah, sepertinya Ha In Soo tidak akan mengganggu kita lagi” Kata Yong Ha sambil menyingkirkan tumpukan bukunya, menyingkap tirai dinding dan terakhir membuka sebuah pintu (kayak lemari dinding gitu). Didalamnya ada Yoon Hee yang menemani Jae Shin. Jae Shin terlihat basah karena keringat, mungkin karena menahan sakit plus kekekeb (ngerti kekekeb kan? :P) plus beduaan ma Yoon Hee diruang sempit, hehe.
Jae Shin dibaringkan, sementara Yoon Hee melap keringat di wajah Jae Shin. “Terima kasih, Senior. “ kata Yoo Hee pada Yong Ha.
“Harusnya aku yang mengatakannya, Daemul. “
“Tapi bagaimana kau bisa tahu Senior Geol Oh itu Hong Byuk Seo? dan kemungkinan yang terjadi malam ini (Yong Ha dah nyiapin tabib)?” Tanya Yoon Hee lagi

Yong Ha tidak bisa menjawabnya, hingga Jae Shin yang menjawab “bocah ini ... Gu Yong Ha, selama sepuluh tahun terakhir, selalu mengikutiku seperti bayangan.”
Yong Ha memprotes cerita Jae Shin, dan mengancamnya agar tidak meneruskannya. Tapi ia kemudian menggenggam tangan Jae Shin dan mulai mengelus-elusnya “baiklah, aku akan mengabaikannya. Karena upayamu untuk tetap bertahan hidup sangat mengagumkan.“ lalu tangan Jae Shin ditempelkan dipipinya sambil terus dielus-elus (wkwkwk, Yong Ha jangan ngelus-elus Jae Shin, elus-elus Ari aja tuuh, dia mulai CLBK ma Sukkie)
Jae Shin menarik tangannya dengan jengah, “cowok apaan? jangan mendramatisir!” Yong Ha dan Yoon Hee tersenyum.
Yong Ha lalu mengingatkan Yoon Hee agar menjaga rahasia semua kejadian malam itu, tidak ada orang lagi yang boleh tahu, termasuk Sun Joon.
Sementara itu Sun Joon yang shock telah kembali ke kamarnya. Ia terus minum-minum mengingat kejadian yang dilihatnya tadi mungkin juga sambil membayangkan apa yang sedang terjadi saat ini antara Yoon Hee dan Jae Shin… ckckck, Sun Joon terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri sampai-sampai nggak tahu ada kejadian besar di dekatnya.
In Soo yang kesal, malam itu juga terus minum, Kang Moo menahan tangan In Soo (mungkin maksudnya biar gak terus minum).
“Aku dikalahkan tepat di depan mataku “ kata In Soo emosi
Kang Moo mengingatkan agar In Soo jangan terlalu memaksakan diri dan mempertaruhkan jabatannya sebagai presiden pelajar. “masih ada kesempatan lain , Sekarang bukan waktu yang tepat.”
In Soo melempar gelasnya, ia tidak perduli, ia lebih peduli pada Hong Byuk Seo yang kini pasti ada di suatu tempat di Sungkyunkwan.
“Usaha yang bagus. Sampai kau benar-benar sembuh, Kau jangan ke Moran-gak (rumah gisaeng)” kata menteri Ha pada Cho Sun.
“Tuan..... harap tepati janji Anda.Sebelum terlambat , hanya sekali ….aku ingin hidup selayaknya manusia.” (hm, kira-kira janji apa ya? apa Cho Sun jadi Gisaeng karena hutang? jadi inget Yoo Hee yang dipaksa nikah ma menteri Ha hanya karena hutang dan inget omongan In Soo di episode 12 soal kesan melihat Cho Sun pertama kali di rumahnya.)
Menteri Ha menghadap menteri Lee, ia mencoba meredakan amarah menteri Lee dengan mengkambinghitamkan sosok misterius yang tiba-tiba muncul. Menteri yakin itu orang-orang kiriman Raja, karena menurutnya Raja ingin melindungi Hong Byuk Seo demi mencari Geum Deung Ji Sa. Geum Deung Ji Sa adalah surat yang ditulis oleh raja sebelumnya (kakek Raja Jeong Jo) yang sedang berkabung menyesali kematian Putra Mahkota Sado. Jika Geum Deung Ji Sa ditemukan, maka akan membahayakan “partai Noron, kita akan dianggap sebagai pemberontak dan Noron akan ada dibawah kendali Raja.”
Mentri Lee juga yakin Hong Byuk Seo adalah pelajar Sungkyunkwan, itulah sebabnya Raja mengirim Jung Yak Yong ke Sungkyunkwan dan sering diam-diam datang sendirian mengunjungi Sungkyunkwan.
Tapi satu hal yang lebih ditakutkan oleh menteri Lee adalah apa Raja ingin capai setelah memperoleh kontrol atas Noron.
Profesor Jung menemui raja, ia membawakan Blue Print rencana pembangunan benteng Hwaseong (benteng komplek makam ayahnya, Putra Mahkota Sado)—keren jaman itu udah ada blueprint, ckckckck.
Raja merasa senang, karena penggunaan katrol akan mempersingkat lama pembangunan 3 tahun lebih cepat dari perkiraan 10 tahun. Raja meminggirkan blue printnya dan mulai menggulung rokok baru setelah rokok sebelumnya habis.
“anda harus berhenti merokok” Prof. Jung mengingatkan “Hamba takut itu akan membahayakan kesehatan Anda.”
Prof. Jung terkejut saat mengenali bakau yang dipakai Raja bukan bakau biasa, tapi Opium, biasa digunakan sebagai obat bius/penghilang rasa sakit. (jaman itu belum ada UU tentang Narkoba ya?! :P).
“Chon Na….Sejak kapan?” Prof. Jung menyimpulkan kalau Raja sudah memakai Opium untuk pereda nyeri, berarti Raja sudah tidak tahan dengan rasa sakitnya.
“Aku sudah ketahuan lebih cepat dari yang diharapkan.” kata Raja tetap melanjutkan menggulung rokoknya.
Ternyata itu alasan kenapa Raja ingin agar F4 Joseon segera dilibatkan untuk pencarian Geum Deung Ji Sa.
“Maukah Anda berjanji pada hamba satu hal? Jika suatu hari Anda melihat kekurangan mereka, Tolong bebankan semua kesalahan pada diri hamba seorang.” pinta Prof. Jung Khawatir.
“Seorang guru akan bertindak seperti hati seorang ayah. Raja tidak bisa mengalahkan itu. Tidak ada kesalahan yang akan ditimpakan pada mereka untuk kekurangan mereka, apa pun itu. Aku berjanji, Profesor Jung.”
Pagi telah tiba. Jae Shin dan Yoon Hee semalaman di kamar Yong Ha. Jae Shin mulai terbangun, ia menatap Yong Ha dan Yoon Hee yang tidur disisinya. Saat dilihatnya Yoon Hee mulai bergerak terbangun, Jae Shin pura-pura tidur. Yoon Hee memegang kening Jae Shin, dan tersenyum. Mungkin karena Jae Shin sudah tidak demam. (tapi kenapa megang keningnya kehalang poni?) Setelah didengarnya Yoon Hee keluar dan menutup pintu perlahan Jae Shin membuka matanya dan tersenyum kecil. (iiih, jadi ikut geregetan deh).
Yoon Hee kembali ke kamarnya. Dilihatnya sepasang sepatu Sun Joon diluar (naksir sepatunya----ari tampilin ya) Yoon Hee ragu untuk masuk. Di dalam, Sun Joon mulai terbangun, ia membetulkan pakaian dalamnya. Pakaian luar dan guci minuman berserakan disampingnya.
Yoon Hee akhirnya masuk. Sempat kaget melihat kamar yang berantakan, ia lalu mengambil guci minuman yang tergeletak dilantai, tapi direbut Sun Joon. Diletakkannya ke meja dengan suara keras.
Sun Joon berdiri dan akan pergi namun berhenti karena Yoon Hee mengatakan sesuatu. Yoon Hee mengatakan ia mengerti bahwa ia dan Sun Joon tidak bisa seakrab dulu, namun ia juga tidak mengharapkan selalu menerima sikap dingin dari Sun Joon. “Seperti keinginanmu, kita hanya bisa menjadi sekedar teman sekamar".
Yoon Hee membuka pintu, ternyata Soon Dol sepertinya mendengarkan dari balik pintu. “Makanlah sedikit dan jangan marah, pelajar cantik. Ini kesemek kering lezat dari Desa Gurim Ini dipersiapkan untuk pesta pertunangan tuan mudaku, Saya membawakannya khusus untuk anda.” Soon Dol terus-terusan bicara tanpa memperhatikan raut wajah Yoon Hee saat mendengar kata tanggal pertunangan. Yoon Hee pergi begitu saja tanpa mengambil makanan yang ditawarkan Soon Dol.
Melihat Sun Joon keluar kamarnya, Soon Dol mulai memarahi tuan mudanya, Yoon Hee bisa dibilang orang baik kesekian yang akhirnya menjauhi Sun Joon “Mereka tidak tahan sifat pemarah anda. Anda harus belajar untuk menerima kekurangan seseorang. Apa kekurangan pelajar cantik kali ini ?”
“Bukan karena ia kurang ... Hatiku ... Itu karena hati ku meluap”. Gak Cuma sungai aja yang meluap, hati Sun Joon juga bisa meluap, hehe.
Yoon Hee terkejut melihat Jae Shin di perpustakaan, ia terus mengikuti Jae Shin dan dengan cerewet menyarankannya untuk istirahat. Tiba-tiba datang petugas perpus membawa setumpuk buku hampir menabrak Yoon Hee. Reflek, Jae Shin menarik Yoon Hee kepelukannya. Adegan pelukan terlihat oleh Trio Sungkyunkwan, yang langsung memasang wajah curiga. Akibat meluk Yoon Hee tiba-tiba tadi yang mungkin menyeggol lukanya, Jae Shin meringis kesakitan.
Yoon Hee mulai ngomel dengan suara keras bahwa seharusnya Jae Shin istirahat. Jae Shin yang melihat banyak orang disekitar mereka memeluk Yoon Hee lagi dan berbisik “Apakah kau mencoba mengumumkannya kepada semua orang di sini Hong Byuk Seo, jadi datang dan tangkap dia? “Yoo Hee menepak kepalanya dan menyadari kesalahannya.
mereka berdua lalu pergi, tinggal deh Trio Sungkyunkwan berimajinasi. “Lihat! kubilang mereka bukan hanya teman biasa. “
“Jadi itu sebabnya tadi malam Lee Sun Joon tampak seperti melihat hantu. “
“Lebih buruk daripada melihat hantu, bila teman sekamarmu mempunyai hubungan seperti itu!
“Daemul, bajingan itu.. dia bukan daemul. Dia adalah seorang yang tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan.”
Keadaan makin parah ketika sekelompok pelajar juga ikut mendengar komentar-komentar Trio Sungkyunkwan.

Dan kemudian menyebarlah gosip itu, sampai akhirnya kepala sekolah membaca selebarannya di dinding WC.
“HOMOSEKSUAL?” teriaknya panik.
Menjawab istilah kekekeb (banyak yang gak ngarti, hehe) = tersekap/terkurung dalam ruang tertutup dengan udara yang minim... haha, panjang juga kalo diartiin....

Dan rumor soal Yoon Hee dan Jae Shin adalah pasangan homoseksual pun menyebar dengan cepat dan akhirnya sampai juga ke Prof. Choi.
Prof. Choi histeris meletakkan tiga lembar berita Yoo Hee dan Jae Shin yang ditemukannya didinding WC sekolah di meja di hadapan Prof. Yoo dan Prof Jung.
“apa ini masuk di akal? sangat tidak sesuai dengan Sungkyunkwan yang begitu murni, Dan diantara banyak waktu, mengapa sekarang ... saat aku sebagai ketuanya!“ Prof. Choi menunjuk-nunjuk dengan marah. (haha, aku jadi inget jendral kepala penjara Negara api, kata-katanya kira-kira persis sama saat dia menjadi tawanan Aang&the gank yang berhasil kabur dari penjara—karena tidak pernah ada dalam sejarahnya seorang narapidana lolos dari sana)

Prof. Jung mengangkat kertas itu dan menenangkan Prof. Choi “Semuanya belum terbukti, tuan.”
“Bagaimana jika orang-orang Konfusian garis keras mencari tahu? Mereka bisa melakukan pemberontakan. Lalu aku akan dipecat dari jabatanku dan mengisap jari-jariku. Bagaimana Anda berbicara begitu santai sekarang?” tanya Prof Choi panik.
“Sekarang sudah terlambat bagi kita para pengajar untuk menangani masalah ini. “ Prof. Yoo angkat bicara.
Kertas-kertas pamflet berisi rumor Yoo Hee dan Jae Shin pasangan gay beredar dengan luas di sekolah, kini bahkan di mading pun dipenuhi pamflet itu. Para siswa banyak berkerumun dan berkomentar mengenai rumor, lalu berkembang sehingga mulai menyinggung antar partai, terutama Noron dan Soron. Hampir akan terjadi perkelahian antar 2 orang siswa pentolan dari masing-masing partai tadi, tapi di tahan oleh In Soo.
“Bahkan jika kepatutan dan kesopanan Sungkyunkwan telah jatuh, kau tidak boleh menyelesaikan sesuatu dengan perkelahian. Ada aturan dan ketertiban di Sungkyunkwan “ In Soo menatap dengan sedikit senyum di kulum. Sepertinya rumor yang terlalu cepat beredar itu memang dikendalikan In Soo, buktinya dengan alasan agar tidak terjadi pergesekan antara siswa dari Soron dan Noron, In Soo berhasil “membuat” para siswa membuat petisi untuk mengembalikan jabatannya sebagai presiden Siswa.
“Kami para pelajar memutuskan untuk membawa skandal homoseksualitas ini ke sidang Dewan pelajar.” kata seorang wakil siswa Soron kepada para Profesor. ”Di sidang, kami akan menentukan yang benar dan salah dari Moon Jae Shin dan Kim Yoon Shik, dan hukuman yang sesuai yang akan diberikan dalam rangka untuk memulihkan reputasi Sunkyunkwan dan para pelajar.”
Prof. Choi bingung dan menatap Prof. Jung dan Prof. Yoo, sepertinya tidak ada jalan lain selain menuruti petisi mereka.
Dan akhirnya pengumuman mengenai sidang Dewan Pelajar pun dikeluarkan “Aku, Presiden Ha In Soo, dan dewan pengurus ... berusaha untuk mendatangkan Pelajar Kim Yoon Shik dan Moon Jae Shin di sidang Dewan pelajar karena menodai reputasi Sungkyunkwan dengan skandal homoseksualitas. Pada sidang, kebenaran akan diselidiki yang benar dan salah akan ditentukan. Dan jika terbukti benar,dalam rangka melestarikan reputasi Sungkyunkwan nama mereka akan selamanya dihapus dari daftar pelajar. “
Jae Shin menemukan In Soo, dengan marah menghadang jalannya dan mencengkram pakaiannya, “sebaiknya kau menghentikan semua ini sekarang! Itu rumor yang konyol. Apa Sungkyunkwan seperti tempat konyol untuk permainan rumor palsu seperti itu? “
In Soo dengan tenang melepaskan cengkraman Jae Shin, “Karena ini Sungkyunkwan, kami berencana untuk menentukan yang benar dan yang salah, Pelajar Moon Jae Shin. Aku akan memberimu kesempatan untuk membersihkan namamu. Mengapa kau pergi ke Hyang Kwan Chung malam itu?“ di belakang mereka, CS In Soo saling pandang dengan senyum kemenangan. In Soo melanjutkan, “hanya tinggal katakan apa yang sebenarnya terjadi di Hyang Kwan Chung. Lalu aku akan membatalkan sidang yang merepotkan ini.”
Jae Shin menarik nafas dan memandang ke tempat lain. “Lihat aku” lanjut In Soo, “sepertinya ada sesuatu yang tidak bisa kau ceritakan. kira-kira apa itu, Geol Oh? aaaaah, Kau tidak bisa mengatakannya karena itu adalah kamar tidur yang bersifat pribadi? “

“Bajingan kau!” Jae Shin dengan marah mencengkram In Soo lagi dan hendak meninjunya, tapi tangannya di tahan seorang siswa Soron, “Jika kau memiliki sesuatu untuk dikatakan, datang di persidangan dan bersihkan namamu, Moon Jae Shin.” Siswa tadi juga menambahkan masalah itu bukan hanya mengenai Jae Shin juga reputasi Soron.
Yoon Hee masih berdiri tak percaya melihat pengumuman yang dibacanya, saat berbalik, ia melihat Sun Joon yang sedang menatapnya. Sun Joon buru-buru menutup bukunya dan hendak pergi namun dihalangi Yoon Hee.
“apa kau benar-benar melihat kami di Hyang Kwan Chung malam itu?” Yoon Hee mencoba mengkonfirmasi info yang menyebutkan Sun Joon lah saksi malam itu
“Jika tentang hal itu, aku tidak ingin membicarakannya lebih jauh.”
“Kau tidak benar-benar percaya bahwa aku gay, bukan? Aku .. Aku seorang pria. Bagaimana bisa, sebagai pria menyukai senior Geol Oh? Itu tidak mungkin! “Yoon Hee berusaha membuat Sun Joon percaya padanya
Sun Joon terlihat gamang diwajahnya, mungkin di satu sisi ia senang Yoon Hee tidak ada hubungan apapun dengan Jae Shin, tapi disisi lain Yoon Hee mengaku seorang pria yang tak mungkin menyukai pria lain. “Aku mengerti. Jika benar mustahil kau menyukai seorang pria, aku sarankan kau berperilaku lebih baik dari sekarang dan tidak menyebabkan orang lain salah paham”
“aku…” baru saja Yoon Hee bicara, tiba-tiba In Soo datang dan menyela “Mengapa tidak kau putuskan yang benar dan yang salah di sidang? “ In Soo lalu menyatakan dengan alasan Sun Joon teman sekamar Jae Shin dan Yoo Heen ditambah Sun Joon juga satu-satunya saksi di Hyang Kwan Chung, ia telah menunjuk Sun Joon sebagai saksi di persidangan.
Yong Ha dan In Soo minum berdua. “Lee Sun Joon telah dinyatakan sebagai saksi? Ini sempurna!! “Yong Ha bertepuk tangan, ia lalu menambahkan bahwa rencana In Soo untuk membuat Lee Sun Joon yang terhormat dan berprinsip sebagai saksi utama, akan menjadikan sidang terkesan adil dan berkredibilitas. “
In Soo tidak menyangkalnya, “Memang, akan sangat rugi bila menjadikanmu musuhku. Kita saling mengenal dengan baik satu sama lain”

Yong Ha kali ini mulai serius, ia meletakkan gelasnya dengan keras, “ apa kau benar-benar percaya Moon Jae Shin dan Kim Yoon Shik memiliki hubungan tak pantas?”
In Soo menjawab bahwa homoseksualitas bukan masalah utamanya. Dengan fakta keduanya terlihat berangkulan di Hyang Kwan Chung, ada dua kemungkinan. Pertama, salah satunya adalah Hong Byuk Seo yang terluka, atau mereka gay. Apapun nanti hasilnya, mereka berdua akan diusir dari Sungkyunkwan dan Lee Sun Joon terpaksa harus berganti teman kamar.”
“Lee Sun Joon?” Yong Ha bertanya heran
“Lee Sun Joon adalah tujuan akhir dari semua ini. Dia satu-satunya putra Menteri Negara. Apa menurutmu dia akan diam saja melihat kisah kotor ini menodai dirinya sendiri, tidak, (terlebih lagi) kehormatan keluarganya?”
“Kau sangat menakjubkan. Selama ini, kau berencana untuk menangkap Geol Oh, Daemul, dan bahkan Garang?”
“Ada satu lagi. Jika itu terjadi, Yeorim ... Tidak akan ada seorangpun bersamamu.” wajah Yong Ha sedikit kaget. (ckckck, In Soo bener-bener deh, liciknya pake pinter…..)
Jae Shin dengan wajah kesal terus mencopoti pamflet dari mading, ia berhenti saat dilihatnya Sun Joon lewat.
“Hei, Noron! Apa kau melihat Daemul? Kalian sama-sama mengambil kelas Great Learning-nya Profesor Yoo” melihat Sun Joon diam saja, Jae Shin ngagerendeng (=ngedumel= berbicara sendiri) “Kemana dia perginya, membuatku khawatir seperti ini?”

Sun Joon yang masih berdiri didekat Jae Shin menegaskan pendengarannya, “Khawatir? Apa itu yang kau lakukan, menjerumuskan orang yang kau hargai ke dalam kesulitan, dan menyebabkan orang lain untuk menunjuk jari (mencemooh) padanya?” Tidak cukup sampai situ Sun Joon kembali melanjutkan “Jika kau benar-benar peduli pada Kim Yoon Shik, ini seharusnya tidak terjadi.”
Jae Shin tersenyum sinis, “Jangan khawatir. Aku akan mengurus urusan kami ... “
Sun Joon menyahut dengan cepat dan bernada tinggi “maka lakukan dengan benar!” Jae Shin melihat kaget kearah Sun Joon, Sun Joon lalu menurunkan suaranya, dan mengatakan ia tidak ingin terlibat dengan hal seperti itu lagi dan pergi.
Prof. Jung menanyai Yoon Hee, tentang apa yang sebenarnya terjadi di Chung Kwan Hyang malam itu. “Setelah keputusan tercapai pada sidang tersebut, Raja bahkan tidak dapat mengubahnya. Jika kau mengatakan yang sebenarnya, aku mungkin bisa membantumu.”
Prof. Jung lalu melanjutkan bahwa homoseksualitas tidak pernah bisa ditoleransi di antara siswa. Nantinya nama Kim Yoon Shik akan selamanya dihapus dari daftar siswa, selain itu juga namanya tidak akan pernah lagi dipakai untuk mengambil ujian lagi atau posisi apapun di pemerintahan.
“Kami ... tidak melakukan kesalahan. Itulah satu-satunya jawaban yang dapat saya memberikan saat ini.” jawab Yoon Hee. Prof. Jung menghela nafas mendengar kekeraskepalaan Yoon Hee.
Yoon Hee akan masuk kekamarnya, langkahnya terhenti saat didengarnya suara Yong Ha, “Jadi ... kau akan melakukan seperti yang Ha In Soo inginkan? “
“jangan membesar-besarkannya, itu bukanlah hal besar” jawab Jae Shin santai

Yong Ha mencengkram Jae Shin, “Mengakui bahwa kau adalah Hong Byuk Seo sekarang, sama dengan mati karena telah melakukan pembunuhan, pembakaran, dan pencurian. Inikah caramu melindungi wasiat kakakmu?”
Yong Ha mengancam akan membunuh Jae Shin sendiri jika Jae Shin sampai mengaku. Jae Shin melepaskan tangan Yong Ha dari kerah bajunya, dan memegang kedua tangan Yong Ha, “dengan tinjumu ini?” (haha, Jae Shin ngejek Yong Ha yang gak bisa mukul kenceng “with these tiny fists?” ckckck).
Jae Shin lalu menjelaskan itu baru kemungkinan, karena sebenarnya ia sendiri masih belum mengambil keputusan apa yang paling tepat untuk dilakukan.
“Apakah tindakan yang paling tepat itu adalah apa yang terbaik bagi Daemul?” tebak Yong Ha. Dari diamnya Jae Shin, dapat ditarik kesimpulan jawabannya adalah YA!!
Sementara itu, Yoon Hee masih berdiri diluar mendengar setiap kata.
Prof. Choi dengan panik mendatangi Sun Joon, ia mengatakan akan memanggil presiden siswa dan mencegah Sun Joon bersaksi. “Apa kau tidak tahu apa skandal itu? Jika kau tak beruntung, kau bisa ikut terbawa. Terlebih lagi, jika itu homoseksualitas, itu bisa mematikan (=merusak masa depan)!”
“Saya mengerti bahwa pejabat, bahkan raja tidak bisa ikut campur dalam sidang. Ini adalah urusan saya.” Sun Joon lalu menambahkan bahwa ia tidak berniat untuk melanggar prinsipnya.
Prof. Choi kesal, tapi ia kemudian memberikan solusi lain, “Buat batas yang jelas Meskipun kami teman sekamar, aku berbeda!, Jangan tunjukkan kelemahan, jangan bersimpati atau membela mereka.” Ia juga mengingatkan kalau sekali saja dewan sidang menemukan alasan untuk menghubungkan Sun Joon dengan skandal itu, Sun Joon akan tamat!! Untuk bangsawan, di cap homoseksual adalah sama dengan kematian. “tolong, ikuti saranku” Prof. Choi menggenggam tangan Sun Joon.
Yoon Hee berjalan melewati teman-temannya, dan ia menerima cacian, “Hei, Daemul! Dari semua hal yang tercela, mengapa Gay? Dan terlebih lagi, di sini di Sungkyunkwan jadi kotor!“. Teman-temannya melemparinya dengan sayuran, bahkan garam. (garam dipercaya bisa membuang nasib buruk).
Sun Joon melewati tempat itu, ia melihat Yoon Hee yang hanya diam saja saat dilempari sayuran/garam/cacian. Mata mereka bertemu, Sun Joon membuang pandangannya dan akan pergi, sementara Yoon Hee menunduk. Yoon Hee terkejut ketika tiba-tiba Sun Joon melindunginya dan membawanya pergi. Teman-teman mereka menghentikan semua aksi saat melihat Sun Joon.
Sementara itu, Jae Shin melihat Sun Joon membawa Yoon Hee.

Di suatu tempat yang sepi, mereka lalu berbicara, “Aku tidak tahu apakah harus mengucapkan terima kasih atau minta maaf. Besok di persidangan, akan kah kau membantuku juga? Senior Geol Oh dan aku, kami tidak memiliki hubungan itu. Dalam kasus apapun, kami tidak bersalah.”
“Maka bicaralah. Katakan sejujurnya apa yang terjadi di Hyang Kwan Chung malam itu.”
Yoon Hee menolak, ia akui itu semua demi Jae Shin. Mendengar Yoon Hee menyebut nama Jae Shin, Sun Joon memotong ucapan Yoon Hee, “Apakah kau memahami gentingnya situasi ini? Jika ada yang salah, kau akan menghabiskan sisa hidupmu terjebak dalam selokan. Namun, bahkan pada saat ini, kau lebih mengkhawatirkan Moon Jae Shin daripada daripada diri mu sendiri?”

“Tentu, kau bisa meragukanku. Lee Sun Joon adalah orang terhormat yang mungkin tidak dapat mengerti. Tapi tetap, aku berharap kau percaya padaku sekali ini dan membantuku.”
“aku. .. Seberapa jauh? Berapa banyak lagi yang harus ku lakukan?. Kim Yoon Shik, karena kau, berapa banyak lagi hal bodoh, menyedihkan, yang bukan cerminanku?” Tanya Sun Joon tajam……kayaknya Sun Joon frustasi berat nih…..ia pergi meninggalkan Yoo Hee.
“Lalu apa yang bisa ku lakukan? Satu-satunya orang bisa kupikirkan saat ini ... adalah Lee Sun Joon, hanya kau” Yoon Hee berbicara sendiri menatap kepergian Sun Joon dengan mata berkaca-kaca.
Sun Joon pergi meninggalkan Yoon Hee, tapi tidak dengan hati dan pikirannya (aaaaaaaaaaaaah, ai sok tahu niiih, xixixi geli sendiri)
Jae Shin mendatangi kerumunan siswa yang tadi melempari Yoon Hee, ia memeluk salah satunya dengan erat dan lama, sementara yang dipeluk ngadaregdeg (=gemeteran) plus ngaruknguk (=mengeluarkan suara tapi tertahan—kalo kali ini tertahannya karena takut)…………………mestinya Iis aja yang dipeluk, di jamin mas Jae shin bakal dipeluk balik, wkwkwk) “sekarang pergi dan mulailah rumor bahwa pria di Sungkyunkwan yang di sukai "si Kuda Gila" Geol Oh adalah kau!!” Jae Shin melepaskan pelukannya tapi belum melepaskan siswa tadi, “Jelekkan Kim Yoon Shik sekali lagi. Maka aku tidak tahu di mana kedua lengan ini mungkin berakhir!!“ ancam Jae Shin, ia memandang sekelilingnya menyebabkan siswa lain mundur dan menunduk tak berani menatapnya.

Yong Ha mentraktir para siswa Skk, ia berusaha meyakinkan bahwa Daemul dan Geol Oh tidak seperti yang dituduhkan.(baca=mencoba merubah sentimen publik agar mereka mau mendukung Yoon Hee dan Jae shin ……………..mauuuuuuuuuuu punya temen kayak Yong Ha).

Tapi Byung Choon dan Gobong tiba-tiba datang dan duduk disamping Yong Ha, “Hei, Yeorim! Semuanya sia-sia.” Mereka mengatakan dengan sidang yang akan diadakan besok, bisa diartikan keputusan sudah ada. Walau pemungutan suara belum dimulai, tapi siapa yang berani menentang Presiden kecuali orang itu ingin dijadikan target berikutnya? “Orang yang kau harus belikan minuman itu adalah mereka! minuman untuk penghiburan! “ Yong Ha hanya bisa diam, ia menyadari kebenaran kata-kata Byung Chon dan Go Bong.

Sun Joon sedang meminta ijin untuk keluar dari area Sungkyunkwan, penjaga menanyakan tentang kebenaran rumor soal Sun Joon yang akan menjadi adik ipar In Soo. Ia juga menebak bahwa Sun Joon pasti sangat sibuk menyiapkan acara pertunangannya. Sun Joon tidak membantah maupun mengiyakan, ia hanya mengatakan bahwa ia akan kembali sebelum jam malam. Yoon Hee tidak sengaja mendengar percakapan itu, air mukanya berubah sedih dan ia segera pergi. Sementara itu Jae Shin yang nangkring di atas pohon juga melihat semuanya. ckckck, enak juga tuh posisi pohonnya Jae Shin, tempat strategis buat pengintaian, hehe.

Jae Shin yang tahu Yoon Hee mengalihkan kesedihannya dengan membaca buku, mendekatinya dan dengan santai duduk di meja di depan meja Yoon Hee “Jadi seperti ini? Aku tidak mau bicara dengan siapa pun, jadi jangan main-main denganku? Kau mempunyai buku yang terbuka yang mengatakan "Pergi!".
Yoon Hee menyangkal “Aku sedang membaca karena itu menyenangkan.”
Jae Shin tahu Yoon Hee berbohong, “Jika kamu selalu berkata bohong, itu akan menjadi kebiasaan.” Ia lalu memberitahu bahwa ada hal lain yang dua puluh kali lebih baik daripada membaca buku.”

Jae Shin membawa Yoon Hee ke pohon “tangkringan”nya Jae Shin. Yoon Hee membalikkan kata Jae Shin, “Dua puluh kali lebih baik? Jika kau selalu berkata bohong, itu akan menjadi kebiasaan” Jae Shin tersenyum dan menunduk (mungkin awalnya dia pikir Yoon Hee gak suka di ajak nangkring diatas pohon), “Ini seratus kali lebih baik!” Yoon Hee tertawa senang sementara Jae Shin tersenyum.
Yoon Hee lalu bertanya mengapa Jae Shin harus menjadi Hong Byuk Seo, padahal sangat berbahaya bahkan bisa di hukum mati.
“Untuk apa? Aku tidak pernah memikirkannya. …” Jae Shin menerawang memikirkan alasannya, “Karena jika aku tidak melakukannya, maka aku tidak bisa hidup…Untuk hidup, ya aku melakukannya untuk hidup.” Ia juga mengatakan itu pasti alasan yang sama bagi Yoon Hee datang ke Sungkyunkwan. (bela-belain nyamar jadi cowok)

Jae Shin lalu menceritakan keistimewaan pohon “keramat”nya, tentang seseorang yang mengatakan bahwa dari situ, ia bisa mendengar napas ban-goog (lembaga belajar/Sungkyunkwan). Juga cerita tentang pintu Sungkyunkwan yang ternyata bukanlah pintu ke istana raja, tetapi pintu yang membuka ke bagian Joseon termiskin dan paling banyak terbuang, (Banchon).
Yoon Hee memandang berkeliling, dan dengan jelas melihat Banchon, “kau benar senior” katanya antusias.
Yoon Hee lalu bertanya siapakah orang yang dimaksud Jae Shin yang sepertinya ingin Jae Shin buktikan bahwa orang itu pernah ada, “Kakak ku (Moon Young Shin)”

Jae hin lalu memanggil nama Kim Yoon Shik, Yoon Hee menyahut ya, “Kim…. Yoon …..Shik ……pasti ada cara untuk tidak mengotori nama itu.” Ia juga meminta maaf atas apa yang telah terjadi. (aku penasaran, kenapa sekarang Jae Shin tahan gak cegukan di depan Yoon Hee ya?!)

Sun Joon mendatangi menteri Ha, mentri Ha tertawa terbahak-bahak, “Aku tidak percaya hari ini datang, hari ketika aku, Ha Woo Kyu, menjadi besan dengan Menteri Negara.” Ia lalu berkata dengan serius, “Lee Seobang (menantu Lee), belajar bagaimana mau mengakui adalah hal yang paling sulit. Bukan hal yang mudah untuk dapat berbesan dengan keluargamu.” ia lalu memberi nasihat, menurutnya Sun Joon itu hebat, tapi terlalu kaku, tidak baik untuk berdiri menantang dunia ( terutama jika ingin menjadi seseorang yang mempunyai kuasa).
“Ingat kata-kataku, Lee Seobang. Aku memberimu nasehat rahasia tentang cara untuk berhasil. Sebagai hadiah perkawinan.”

Hyo Eun mengantar Sun Joon keluar, sambil berjalan ia dengan riang mengatakan perasaannya saat bertemu dengan Sun Joon pertama kali, juga perasaannya saat ini yang sangat bahagia sampai merasa seperti tokoh dalam novel percintaan. Hyo Eun lalu menanyakan tentang kemungkinan hari pernikahan mereka, “Akan lebih baik untuk menikah sebelum terlalu dingin, kan?” saat dilihatnya Sun Joon tak ada reaksi, ia mengubahnya, “Oh, tidak… Kita menikah sekitar saat salju pertama turun.” melihat Sun Joon lagi-lagitak ada reaksi, “Tentu saja kau pasti menyukai saat terbaik ketika bunga mekar pada musim semi, tuanku”. Hyo Eun lalu melingkarkan tangannya di lengan Sun Joon, tapi Sun Joon melepaskannya, “Maafkan aku.” kata Sun Joon singkat. (ckckck, kasian juga ma Hyo Eun… udah dia ma Yong Ha aja, mereka cocok pas naek kuda bareng, xixi peace Ari)

Sun Joon sampai rumahnya menghadap ayahnya, melihat wajah Sun Joon yang bertekuk-tekuk, menteri Lee berkomentar, “Wajah calon pengantin seharusnya tidak seperti itu” Menteri Lee mengerti apa yang dirasakan Sun Joon, Sun Joon yang lurus tentu tak suka gaya menteri Ha yang serakah, dan menghalalkan segala cara.
Sun Joon bertanya, kalau ayahnya sudah tahu tentang sifat menteti Ha, lalu kenapa ayahnya tetap ingin menjalin ikatan dengan orang seperti itu, dan inilah jawaban mentri Lee “Dia adalah seseorang yang akan melakukan apa saja untukmu. Ini bukan hal yang buruk sebagai ayah mertua “

Sun Joon sepertinya mengerti, ia lalu memberitahukan ayahnya soal rencananya untuk mengundurkan diri dari Sungkyunkwan setelah upacara pertunangan, “Aku berpikir masih memiliki banyak kekurangan,dan belum siap untuk posisi dipemerintahan”
Menteri Lee sempat terkejut, namun akhirnya ia mengatakan tidak ada masalah dengan keinginan Sun Joon. Sun Joon keluar dari rumahnya, ia sejenak berdiri dalam suasana malam sehabis hujan dengan banyak pertimbangan di wajahnya,.

Esoknya, sidang Dewan pelajar dimulai. Semua sudah menunggu, mereka semua berdiri saat In Soo, Yong Ha dan satu lagi si siswa Soron gak tahu namanya (mungkin mereka pentolannya dewan pelajar).

“Sidang hari ini adalah untuk memutuskan hukuman untuk skandal homoseksual pelajar Moon Jae Shin dan Kim. Yoon Shik. Pria dan wanita berbeda, keberadaan homoseks di Sungkyunkwan, tempat yang menghargai kesopanan dan adat istiadat, tidak pernah boleh terjadi. (Sun Joon dengerin dengan serius, Yong Ha malah duduk santai ngangkat dengkulnya sebelah dan ngudek-ngudek kuping, ckckck) Dengan demikian, semua pelajar Sungkyunkwan berusaha menjaga reputasi Sunkyunkwan dengan cara menghapus nama kalian selamanya dari daftar siswa, mendiskualifikasi dari segala macam ujian masuk layanan masyarakat atau posisi pejabat publik dan mengusir kalian dari Sungkyunkwan.” Suara In Soo memulai sidang.

Para siswa yang hadir membenarkan dengan suara keras. Jae Shin hendak melakukan sesuatu, tapi Yoon Hee menahannya. Yong Ha membuang nafas panjang, mungkin dia dah hopeless kali ya.
Setelah suara-suara reda, In soo melanjutkan lagi “Aku bertanya pada Jae Moon Shin dan Kim Yoon Shik. Apakah benar bahwa kalian berdua bersama malam itu dengan cara yang tidak pantas?”
Yoon Hee dengan tegas membantahnya, tapi ia juga tidak bisa memberi penjelasan tentang apa yang terjadi sebenarnya malam itu di Hyang Kwan Chung. Melihat itu, In Soo lalu memanggil Sun Joon sebagai saksi.

“Pelajar Lee Sun Joon, apakah kau melihat Moon Shin Jae dan Kim Yoon Shik di Chung Kwan Hyang malam itu? Mereka pasangan gay atau bukan?”. Selama sidiag, In Soo memang terlihat serius, tapi kelihatan banget ada gurat senyum di wajahnya.
“Yang homoseks itu adalah aku” jawab Sun Joon datar, semua yang hadir termasuk Yoon Hee terkejut mendengar jawaban Sun Joon.
“Apa yang baru saja kau katakan? “ Tanya In So yang kali ini tidak ada sama sekali tak ada gurat senyum di wajahnya.
“yang homoseks itu adalah aku.” Sun Joon kembali menegaskan jawabannya.


Sumber; Pelangidrama.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar