Minggu, 18 Desember 2011

[Sinopsis] Sungkyunkwan Scandal Episode 18

Preview sebelumnya, Sun Joon dan Yoon Hee masuk ke sebuah ruangan.

Sun Joon memakaikan sebuah cincin ke jari manis Yoon Hee.
“Apakah kamu mengatakan semua ini akan berakhir setalah kita meninggalkan Sungkyunkwan?Tidak ada yang namanya akhir. Karena aku akan memulai kembali…lagi dan lagi setiap harinya.”kata Sun Joon.
Yoon Hee pun tersenyum mendengar kata-kata Sun Joon.
Lalu Sun Joon memulai membuka topi Yoon Hee, setelah itu topinya sendiri. (Yoon Hee deg-deg tuh…). Ketika Sun Joon bersiap mencium Yoon Hee, Yoon Hee pun memejamkan mata, dan akhirnya terjadilah second kiss (mianhe ari sensor hahaha tapi bener nggak yang kedua bukan ya wkwkkw).
Tiba-tiba di ruangan yang sama tapi diluar ruangan Yoon Hee dan Sun Joon terdengar bunyi orang mengebrak meja. Ternyata Jae Shin yang menggebrak meja hehehe.
“Jangan dilanjutkan,”kata Jae Shin.
“Kau tahu siapa pelakunya?”tanya Yong Ha. “Aku sudah bilang kepercayaanku tidak pada raja, tetapi kamu Geol Oh. Kita akan mengatakan kita menemukannya, kita menemukan bahwa dalang yang tidak peduli pada Joseon yang baru,”kata Yong Ha.
“Dibalik semua kejadian ini adalah menteri Negara,”kata Jae Shin.
“Apa?”tanya Yong Ha.
“Turunkan suaramu!”perintah Jae Shin.
Tanpa mereka ketahui ada 2 sepasang telinga yang mendengar percakapan mereka yaitu sapa lagi kalau bukan Sun Joon dan Yoon Hee hehehe.
“Jadi….dalang di balik semua insiden ini adalah menteri Negara? Ayah Lee Sun Joon?”tanya Yong Ha. Sun Joon dan Yoon Hee kaget mendengar kata-kata Yong Ha.
“Jawab aku, orang yang melakukan semua itu dan yang ingin menghancurkan Geum Deung Ji Sa adalah menteri Negara?”desak Yong Ha.
“Aku bilang turunkan suramu,”kata Jae Shin.
Lalu tiba-tiba pintu terbuka dan keluarlah Yoon Hee dan Sun Joon yang telah lengkap dengan topinya hehehe.
Yong Ha dan Jae Shin pun tidak berkata-kata apalagi. Yoon Hee melangkah mendekati Yong Ha dan berkata.
“Apa yang anda katakan, senior? Anda mengatakan bahwa dalang di balik semua kejadian ini sudah diketahui.” Jae Shin pun pergi meninggalkan F3 Joseon. Yoon Hee hanya bingung melihat Jae Shin pergi.
“Aku ingin mendengarnya,”kata Yoon Hee.
“Maafkan aku, Daemul! Tidak ada sebelum dikonfirmasi kebenarannya,”jawab Yong Ha.
Tiba-tiba Sun Joon melangkah mendekati meja dan membaca sebuah surat itu, Sun Joon pun kaget dan bertanya pada Yong Ha, “apakah benar dengan menelusuri ini kita akan mengetahui siapa pemilik dokumen ini?, maka kita bisa memastikan siapa dalang itu? Apakah akan baik-baik saja jika aku menelusurinya?.”
“Apakah kamu bisa?”tanya Yong Ha.
“Jika ayahku benar-benar dalang dari kasus ini, maka bukankah itu yang paling cocok untukku?”kata Sun Joon. Yoon Ha pun menoleh ke arah Yoon Hee yang tertunduk lemah.
Lalu Sun Joon melangkah pergi dan ketika melewati Yoon Hee ia menyentuh pundak Yoon Hee untuk menenangkan Yoon Hee.
Di sebuah kedai Jae Shin akan meminum soju namun tiba-tiba Yong Ha datang dan mengambil soju yang siap diminum Jae Shin dan meminumnya.
“Apakah karena Daemul? Alasan mengapa kamu tidak ingin melanjutkan adalah karena Kim Yoon Shik yang mungkin akan terluka karena Lee Sun Joon?”tanya Yong Ha.
Jae Shin tidak menjawab apa-apa, ia malah meminum soju yang sudah dituangkan Yong Ha.
“Kamu benar-benar tahu sesuatu, sejak kapan dua… tidak sejak kapan kau tahu?”tanya Yong Ha lagi lalu meminum sojunya.
“Lee Sun Joon pergi menemui Menteri Negara untuk mengkonfirmasi akta tanah penjaga patroli Yoo.”kata Yong Ha. Jae Shin pun kaget mendengarnya.
Di lain tempat Sun Joon menemui ayahnya, Menteri Lee membaca akta tanah yang dibawa Sun Joon. “Apa ini?”tanya Menteri Lee setelah membaca akta itu.
“Saya disini untuk mendengar jawaban itu. Pemilik tanah Baek Dong Soo adalah manajer rumah tangga kita dulu,”kata Sun Joon. Ayahnya pun mengangguk mengiyakan.
“Tetapi pemilik sebenarnya tanah itu adalah anda, ayah. Tolong beritahu saya mengapa akta tanah ini berada di tangan seorang penjaga patrol sepuluh tahun yang lalu?”tanya Sun Joon. “Hentikan! Hentikan semua yang kamu lakukan sekarang,”perintah ayah Sun Joon.
“Apakah saya tidak boleh tahu masalah ini karena anda tidak bisa jujur tentang mereka?”tanya Sun Joon lagi.
“Apakah kamu mencari Geum Deung Ji Sa?”tanya ayah Sun Joon. “Kemalangan pangeran Mahkota Sado pada tahun Imoh (1972), aku tidak pernah dianggap salah. Keyakinanku itu bertentangan dengan huungan pribadi antara ayah dan anak.
Prioritas kami harus menyimpan Jongmyo (kuil untuk raja sebelumnya), dan akta tanah ini tetap tidak berubah untuk mencapai apa yang benar. Itu tidak biasa bagi ayah walaupun anak berubah menjadi musuh juga jika ada pemenang maka harus ada pecundang. Putra Mahkota Sado hanyalah pecundang, tidak lebih dan tidak kurang apa-apa,”kata ayah Sun Joon. (wahhh ari naksir hiasan dinding yang dibelakang ayah Sun Joon lucu dan unik hehehe).
“Jika ini adalah keputusan yang tepat mengapa anda takut pada Geum Deung Ji Sa?”tanya Sun Joon.
“Aku tidak takut pada Geum Deung Ji Sa, tapi aku takut hukum moral keluarga. Raja hatinya rindu dan kacau olek kematian Putra Mahkota Sado yang mati dibunuh oleh ayahnya sendiri. Dan raja yang memerintah sekarang menyesal kehilangan seorang ayah di usia muda, jika otoritas dipakai di tangan dan hati yang bodoh seperti itu maka aka nada pertumpahan darah yang lain di negeri ini, loyalitasku akan membuktikan dalam sejarah, jadi jangan cari lagi dan jangan melibatkan diri mencari Geum Deung Ji Sa. Karena cita-citamu yang sekilas idealis diseluruh keluarga Lee Jin Sun bisa dihapuskan,”kata ayah Sun Joon.
“Jadi, untuk memungkinkan keluarga Lee Jin Sung berkembang , anda mengorbankan Profesor Sungkyunkwan Kim Seung Hun dan Presiden mahasiswa Moon Young Shin? Dan menghancurkan Geum Deung Ji Sa?”tanya Sun Joon.
“Tidak, “jawab ayah Sun Joon.
“Saya tidak bisa menerima kata-kata anda, sebelum saya menemukan kebenaran yang tak terbantahkan dari dokumen ini.”kata Sun Joon lalu berdiri dan berpamitan pergi.
Ketika Sun Joon melangkah pergi tiba-tiba ayahnya berteriak”Berhenti disitu! Bagaimana kamu berani melawan ayahmu?”.
“Apakah anda mengatakan bahwa ayah dan anak dapat menjadi musuh untuk mencari keadilan?”tanya Sun Joon lalu menoleh ke arah ayahnya lagi.
“Saya….sekarang berusaha menjadi musuhmu ayah, “kata Sun Joon lalu melangkah pergi, Menteri Lee pun hanya memandang kepergian Sun Joon dengan wajah juteknya. Sun Joon pun pergi berjalan dengan gontai.
Sementara itu Yoon Hee di perpustakaan mencari informasi dengan membaca tumpukan buku-buku di mejanya. Yoon Hee mengingat percakapan Yong Ha dan Jae Shin yang memicarakan bahwa kemungkinan dalang kematian ayahnya adalah ayah Sun Joon.
Lalu Yoon Hee memperhatikan cincin pemberian Sun Joon tanpa ia sadari bahwa Jae Shin memperhatikannya.
Walaupun ragu akhirnya Jae Shin melangkah pergi menemui Yoon Hee.
Jae Shin menutup buku yang sedang dibaca Yoon Hee, Yoon Hee pun kaget ia langsung mendongkakkan kepalanya.
“Sudah malam, jika kamu hanya membaca buku dan tidak tidur, kamu tidak akan tumbuh tinggi,”kata Jae Shin. Yoon Hee pun tertawa kecil mendengar kata-kata Jae Shin. (emang bener ya kita nggak bisa tumbuh tinggi kalau tidak tidur hahahaha).
Yoon Hee berjalan berdua dengan Jae Shin meninggalkan perpustakan dan memawa beberapa buku yang belum dibacanya, Jae Shin pun membantunya membawakan beberapa buku.
“Tentang Geum Deung Ji sa, dari buku-uku yang kita dapatkan dari toko buku itu muncul di “Sejarah klasik”. Aku mengerti Noron takut, maka ayahku…..”belum selesai menerus kata-katanya Yoon Hee sudah dipotong Jae Shin,”lambat laun, satu hal pada suatu waktu, masuk dan tidur. Aku akan tidur dengan Yeorim untuk menghindari kebiasan buruk tidurmu.”kata Jae Shin.
Lalu Jae Shin menyerahkan buku yang dibawakannya pada Yoon Hee, dilihatnya Yoon Hee mengenakan cincin di jari manisnya.
Jae Shin sempat tertegun beberapa saat, lalu ia melangkah pergi.
”Senior, apakah menurutmu itu benar-benar pasti beres, kan?”tanya Yoon Hee.
“Jangan terlalu khawatir, ketika ia datang kembali, kita akan tahu,”kata Jae Shin dengan tersenyum lalu melangkah pergi.
Keesokan paginya Yong Ha dan Yoon Hee menunggu kedatangan Sun Joon (seperti di markas mereka). Yoon Hee menunggu dengan gelisah. “Aku pikir lebih baik pergi ke sana,”kata Yoon Hee.
“Sudah waktunya, Lee Sun Joon akan datang, ini adalah sesuatu yang terjadi lebih dari 10 tahun yang lalu. Hanya karena kamu pergi ke luar dan menunggu, apa yang terjadi tidak akan hilang atau berubah. Selain itu ada orang lain yang akan keluar untuk bertemu Lee Sun Joon, “kata Yong Ha untuk menenangkan Yoon Hee.
Di lain tempat Jae Shin pun menunggu Sun Joon dengan gelisah.
Ketika ia menengok dilihatnya Sun Joon berjalan dengan lemah ( kok ari merasa aneh ya, ini kan sudah pagi Yong Ha dan Jae Shin sudah ganti baju, tapi Yoon Hee dan Sun Joon nggak?? Kalau Sun Joon mungkin karena dia habis pulang dari rumahnya jadi belum ganti, tapi semalam Sun Joon tidur dimana ya? perjalanan dari rumah ke Sungkyunkwan jauh amat ya … aneh hahahahahah). “Hey!”panggil Jae Shin. Sun Joon pun menghentikan langkahnya dan Jae Shin segera menghampirinya.
“Mari kita bicara,”ajak Jae Shin.
Di sebuah gang Jae Shin dan Sun Joon berbicara. “Jangan lakukan itu, kamu tidak tahu apa-apa tentang tanah itu ini tidak ada hubungannya denganmu, hanya mengatakan bahwa misi rahasia kita adalah untuk menemukan Geum Deung Ji Sa, aku juga berencana untuk berhenti menyelidiki kasus itu, “kata Jae Shin.
“Kenapa begitu? Di titik dimana kita tidak dapat memecahkan perintah rahasia dan satu-satunya petunjuk adalah menemukan pelaku dan dalang kasus itu untuk menemukan Geum Deung Ji Sa, jadi mengapa kita harus berhenti? Selanjutnya dalam menemukan kebenaran tentang dalang kasus itu, kita harus….”kata Sun Joon .
“Itu benar, aku yang mencemooh orang pengecut yang tetap diam walau didepannya ada kebenaran. Aku ingin tetap diam, jika kamu bersikeras menenggakkannya, seperti orang bermatabat dan terhormat dan memamerkan itu lagi aku sarankan kau menyerah sekarang.”kata Jae Shin.
“Senior”kata Sun Joon.
“Orang menjadi pengecut, karena mereka memiliki seseorang yang ingin mereka lindungi. Kim Yoon Shik, bukankah dia orang yang berharga untukmu?”kata Jae Shin.
Sun Joon pun tidak berkata-kata apa-apa lalu melangkah pergi namun Jae Shin menahan pundak Sun Joon. “Apakah kamu berpikir bahwa anak itu dapat memaafkanmu?”tanya Jae Shin.
“Sebelum mencari permohonan maaf, pertama-tama pelakunya harus tulus menebus kejahatannya. Itu yang aku percaya di ats segalanya, senior. Kim Yoon Shik bukan satu-satunya orang yang perlu aku cari maafnya. Aku akan melakukan yang terbaik untuk tidak membuat Kim Yoon Shik terluka. “kata Sun Joon.
Lalu Sun Joon melepaskan tangan Jae Shin dari pundaknya. Sepertinya Jae Shin melihat cincin yang melingkar dijari manis Sun Joon.
Sun Joon pun menemui Yong Ha dan Yoon Hee. “Apa yang baru saja kamu katakan?”tanya Yoon Hee pada Sun Joon.
Yong Ha pun melangkah pergi meninggalkan Yoon Hee dan Sun Joon agar tenang berbicara berdua tapi sebelumnya menepuk pundak Sun Joon (untuk memberi semangat atau Sun Joon agar tabah ya? Yong Ha luv u ful dah hahaha).
“Jadi, yang kamu katakan…”tanya Yoon Hee. “Aku mengatakan bahwa pemilik akta tanah yang dibawa ke Hangseongbu benar-benar milik ayahku,”jawab Sun Joon. “Jadi, salah satu orang yang membunuh ayahku… sebenarnya adalah Menteri Negara? Apakah itu yang kamu katakan?”tanya Yoon Hee.
“Aku pikir itu yang leih tepat untuk memberitahumu.”jawab Sun Joon.
Yoon Hee pun jadi kacau perasaannya, “aku tidak mengerti apa yang terjadi sama sekali.”kata Yoon Hee. Lalu Yoon Hee bergegas mengambil sisa buku-buku di meja yang belum selesai dibacanya lalu melangkah pergi.
Ketika melewati Sun Joon, tangan Yoon Hee ditahan oleh Sun Joon.
“Cukup, menyuruhku untuk terus mendengarkan ini, itu terlalu kejam.”kata Yoon Hee. Yoon Hee pun melepaskan tangannya dan melangkah pergi.
Yoon Hee meletakkan buku yang dibawanya tadi di meja yang diduduki Jae Shin, lalu uru-buru pergi. Ternyata Sun Joon menyusul Yoon Hee, Yong Ha yang mau ikut menyusul Yoon Hee pun ditahan Jae Shin.
Sun Joon berhasil menyusul Yoon Hee, Sun Joon menahan pundak Yoon Hee.
“Jika mungkin, aku ingin meminta maaf atas namanya, jika kamu tidak bisa memaafkannya, aku juga harus menerima itu. Tapi jika kamu akan membiarkanku, aku ingin melakukan segala sesuatu yang aku bisa dalam upaya menangani kasus ini dan menemukan Geum Deung Ji Sa yang hilang. Aku ingin melihat ini bersamamu,”kata Sun Joon.
“Saat ini bagaimana kamu akan mengganti rugi apapun, Geum Deung Ji Sa. Dengan menemukan itu tidak akan mengubah apapun?”kata Yoon Hee lalu melepaskan tangan Sun Joon dan melangkah pergi.
Namun Sun Joon menahan tangan Yoon Hee. “Aku butuh waktu, aku juga perlu sedikit waktu untuk berpikir,”kata Yoon Hee lalu melangkah pergi. Sun Joon hanya bisa melihat kepergian Sun Joon, dan Yoon Hee berjalan dengan lemah.
Ketika Sun Joon berbalik arah, dilihatnya Yong Ha dan Jae Shin keluar dari markas mereka. “Hei, Lee Sun Joon, kamu tidak tahu ini kan? pada saat-saat seperti ini, kebanyakan orang membutuhkan teman minum. Kita bisa melupakan minuman, tetapi kamu setidaknya bisa menggunakan teman kan?”kata Yong Ha. Lalu Yong Ha mendekat ke arah Sun Joon menepuk-nepuk pundaknya lalu menggandeng Sun Joon pergi.
“Geol Oh, kamu juga.”kata Yong Ha lalu mendorong Jae Shin ke kedai atas.
Sementara itu di Gibang Cho Sun, Menteri Ha melemparkan sekreceng uang kepada pengawal patroli Yoo, Cho Sun pun menuangkan minuman untuk menteri Ha.
Orang itu pun mengambil uang tersebut, “sekarang saya punya uang untuk bertahan hidup, saya akan menghilang sehingga saya tidak akan tertangkap, tuan. “kata pengawal patroli Yoo. Menteri Ha hanya tersenyum lalu meminum minumannya.
“Saya tidak akan berpamitan pada menteri Negara,setelah ini selesai, saya akan mengunjungi dia. Saya kirim salam melalui anda tuan. “kata pengawal patroli Yoo lagi.
“Kamu berjanji padaku, karena kamu sedang diawasi jangan lupa menyembunyikan diri diam-diam ke luar ibukota beberapa hari ke depan,”kata Menteri Ha. Pengawal Patroli itu hanya tertawa kecil dan Menteri Ha tersenyum lalu menyodorkan cawannya agar diisi minuman lagi oleh Cho Sun. Cho Sun menuangkan minumannya.
Sementara itu Yoon Hee dirumahnya menemani ibunya menjahit.
“Ibu, Sudah saatnya anda mengatakan pada saya. Ini tugas anak untuk mengetahui bagaimana ayahnya meninggal dulu,”kata Yoon Hee.
“Aku tidak ingin karena hal ini kamu menahan kebencian terhadap dunia. Dunia menunjukkan kekuatan besar untuk siapapun yang berani menentang itu. Ini adalah bagaimana aku kehilangan ayahmu. Dengan demikian, kamu tidak akan mengengar apa-apa dari mulutku. “kata ibu Yoon Hee.
“Jadi ibu, kau mengatakan bahwa ayah benar menemui kematian yang salah? Cukup untuk kebencian berlabuh pada dunia ini?Jika anda pernah mengatakan kepada saya ini dari awal, jika anda melakukan itu, itu akan lebih baik.”kata Yoon Hee lalu pergi ke luar meninggalkan ibunya. Ibunya hanya memandang kepergian Yoon Hee dengan sedih.
Yoon Hee duduk di teras rumahnya, adiknya menghampirinya dan duduk disampingnya. “Menurutmumu ayah orang seperti apa?tanya Yoon Hee pada adiknya sambil mengelus-elus kotak permainan pemberian ayahnya. “Yoon Shik, setiap kali aku memikirkan ayah seperti meniup angin yang dingin lewat hatiku. Karena ketika ayah membawamu ke pangkuannya dan membaca untukmu, kakakmu selalu duduk dikursi di luar pintu. Jadi, setiap kali aku memikirkan ayah, aku tidak bisa mengingat wajahnya, aku selalu ingat siluetnya dari balik pintu.”kata Yoon Hee.
“Flashback, Didalam ruangan yang terang ayah Yoon Hee memangku Kim Yoon Shik sedang memmbaca dan Yoon Hee melihatnya duduk di luar. –selesai.
Yoon Hee memandang ke arah belakang tempat ruangan itu. “Kakak, kamu benar-benar tidak tahu?”tanya Yoon Shik. “Ayah selalu duduk disamping pintu dan membaca dengan suara yang paling keras.”kata Yoon Shik lagi. Yoon Hee pun kaget lalu menengok ke belakang lagi.
-Flashback, terdengar suara ayah Yoon Hee memangku Yoon Shik dan membaca buku dengan keras. Sedangkan Yoon Shik kecil bermain bola kecil ditangannya. Sedangkan Yoon Hee duduk diluar mengikuti cara membacanya. Yoon Hee pun melihat bayangan ayahnya begitu pula ayah Yoon Hee yang melihat bayangan putrinya dan mendengar Yoon Hee membaca mengikutinya. -selesai
“Dia selalu membaca buku dengan keras untuk seorang anak kecil sepertiku untuk memahaminya, ayah selalu membaca keras tidak untukku, tapi untukmu yang duduk diluar pintu. Kakak, kamu benar-benar tidak tahu selama ini?”tanya Kim Yoon Shik.
“Menyakitkan bagiku melihat putriku yang ingin meningkatkan pengetahuan, sebagai seorang Profesor, bakat anak adalah terpuji . Namun, untuk seorang anak perempuan yang tidak mampu untuk kemajuan masyarakat apakah tepat untuk untuk mengajarkan ambisi seperti itu? Seorang ayah yang tak berdaya dan tidak mampu memberikan kesempatan kepada anaknya yang berbakat , hanya bisa menahan napas saat aku mendengarkan anakku membaca, aku pernah menangis diam-diam dalam hatiku,”Yoon Hee membaca jurnal ayahnya dan menangis.
Yoon hee pun mendekap dengan berat buku itu dan meneteskan air mata.
Keesokan paginya, Yoon Hee menyerahkan buku itu pada Prof. Jung.
“Profesor, saya punya pertanyaan. Dalam meninggalkan pesan rahasia dan lokasi Geum Deung Ji Sa mungkin firasat ayah. Dengan mengambil Geum Deung Ji Sa, seseorang akan mencoba membunuhnya….”tanya Yoon Hee.
“Itu mungkin. Awalnya alharhum raja meletakkannya di Jongmyo dan ayahmu yang diam-diam memindahkannya ke kuil di gunung Wolchul.”jawab Prof. Jung.
“Tapi kenapa dia melakukan hal yang berbahaya seperti itu?”tanya Yoon Hee.
“Karena dia percaya bahwa dengan Geum Deung Ji Sa, adalah kunci untuk memulai Joseon yang baru mimpinya dan mimpi Yang Mulia,jawab Prof. Jung lalu menoleh ke arah Yoon Hee.
“Untuk ayahmu, membuka peluang bagi anak berbakat itu, Geum Deung Ji Sa sebuah harapan dan ia bersedia mempertaruhkan nyawanya.”kata Prof. Jung lagi. Yoon Hee Pun mendengarkannya dengan sedih.
F4 Joseon berkumpul dimarkas mereka.
“Geum Deung Ji Sa berada di Sungkyunkwan.”kata Yoon Hee.
“Apa? Sungkyunkwan?”tanya Yoon Ha.
Lalu Yoon Hee membuka sebuah kertas. “kata-kata dalam kode rahasia ini, “Sung=tempat orang-orang berbakat, dengan kata lain membuat bangsa yang lengkap dengan bantuan orang-orang yang berbakat. “Kyun=melupakan kebiasaan lama arti membuat semua orang sama…. Ini bukan surat pengunduran diri atau puisi, Bukan… “kata Yoon Hee sambil menunjukkan tulisan-tulisan di kertas itu.
“Sung Kyun” (muncul tulisan terbang yang kata un ai mirip kartun hehehe) ini adalah Sungkyunkwan! Namun apa yang terjadi dengan begitu tiba-tiba? Bagaimana kamu tahu puisi ini berasal dari Sungkyunkwan?”tanya Yong Ha.
Jae Shin dan Yong Ha pun menatap ke arah Yoon Hee. “Hal ini seseorang yang tulus berharap Sungkyunkwan menjadi sebuah lembaga pengetahuan nasional yang sesuai namanya, Profesor Kim Seung Hun. Hal ini direkam ayahku saat kuliah,”jawab Yoon Hee. “Sekarang masuk akal! Di suatu tempat di Sungkyunkwan adalah tempat belajar dan dimana bangsa dimulai.
Tempat ini adalah tempat Geum Deung Ji Sa kan?”tanya Yong Ha. Yoon Hee pun menganggukkan kepalanya. “Tidak haruskah kita mulai dengan melihat peta Sungkyunkwan?”tanya Yong Ha dengan tersenyum.
Yoon Hee berusaha mengambil sebuah peta di perpustakaan, namun tangan Yoon Hee tidak dapat menggapainya. Yoon Hee pun berusaha mengambilnya namun tiba-tiba Sun Joon mengambilkannya dan menyerahkan pada Yoon Hee. Yoon Hee pun tersenyum.
Sun Joon memegang tangan Yoon Hee dilihatnya dijari manisnya tidak ada cincin pemberiannya. Yoon Hee pun menarik tangannya, “Aku hanya berpikir itu sesuatu yang harus kulakukan, aku….selalu menyukai ayah yang menolakku, namun pada kenyataannya, aku adalah orang yang tidak memahami ayahku dan tidak memperhatikannya. Aku ingin menemukannya mengapa ayahku begitu ingin menemukan Geum Deung Ji Sa. Aku ingin tahu, ini mungkin yang pertama dan terakhir kali… bahwa aku akan memiliki kesempatan untuk memahami ayahku. Aku… telah membuat ayahku kesepian begitu lama, itulah sebabnya …..”kata Yoon Hee terpotong.
Saat Sun Joon mencoba menghapus air mata Yoon Hee yang jatuh ke pipi Yoon Hee. “Itu sudah cukup, kamu tidak perlu menjelaskan lebih lanjut.
Aku mengerti , dan aku berjanji tidak peduli apa yang diperlukan kita akan menemukan Geum Deung Ji Sa,”kata Sun Joon lalu tersenyum pada Yoon Hee, Yoon Hee pun tersenyum. Lalu Sun Joon melangkah pergi meninggalkan Yoon Hee.


(ikutan nangis pas Yoon Hee tahu dari adiknya, betapa ayahnya itu bahkan sengaja untuk duduk dekat pintu dan membaca dengan suara yang keras agar Yoon Hee kecil yang selalu diam-diam ikut belajar diluar dapat mendengarkan dengan jelas….. dan ayahnya rela mengorbankan nyawa demi Geum Deung Ji Sa dengan harapan New Joseon benar-benar terwujud demi putrinya yang berbakat).

Yong Ha memberi ide untuk mencoba melihat peta Skk.
Yoon Hee pergi ke perpustakaan, gulungan peta ada di rak paling atas, ia mencoba menjangkaunya tapi tangannya tidak sampai. Tiba-tiba Sun Joon sudah disampingnya membantu mengambilkan.
Yoon Hee tersenyum berterimakasih.
Sun Joon memegang tangan Yoon Hee yang kini tidak memakai cincinnya lagi, Yoon Hee menarik tangannya.

Kayaknya Yoon Hee gak ngeh kalo Sun Joon hancur hatinya melihat cincinnya dah gak dia pake lagi, ia malah mencurahkan isi hatinya soal ayahnya, “Aku hanya berpikir itu hal yang harus aku lakukan. Aku selalu marah pada Ayah karena menolakku. Namun kenyataannya, akulah orang yang tidak mencoba mendekat pada ayahku. aku .. ingin menemukannya. Aku ingin tahu mengapa ayahku sangat ingin menemukan Geum Deung Ji Sa.” airmata Yoon Hee mulai mengalir,
“Ini mungkin akan menjadi yang pertama dan terakhir kali aku memiliki kesempatan untuk memahami ayahku. aku telah membuat ayahku kesepian terlalu lama…Itulah sebabnya aku .. “ Yoon Hee tidak melanjutkan kata-katanya saat Sun Joon mulai menghapus air mata dipipinya.
“Itu sudah cukup ... Kau tidak perlu menjelaskan lebih lanjut, aku mengerti. Aku janji, tidak peduli bagaimanapun caranya, kita akan menemukan Geum Deung Ji Sa.” Kata Sun Joon tersenyum pada Yoon Hee, Yoon Hee juga membalas tersenyum dengan mata berkaca-kaca.

Menteri Ha mendatangi menteri Lee, ia meyakinkan menteri Lee bahwa Petugas Yoon telah dibungkam dengan uang. Ia yang merasa keadaan sudah kembali normal lalu ingin membicarakan soal pernikahan anak-anank mereka.
“Beritahu putramu…. Ya ... “
Menteri Ha mengangguk dengan senang, tapi kemudian mungkin dia mikir kok putra, haha. Ternyata menteri Lee membicarakan soal Geum Deung Ji Sa.
“Raja memerintahkan pelajar Sungkyunkwan untuk mencari Geum Deung Ji Sa?” Tanya Menteri Ha kaget.
Menteri Lee lalu minta agar In Soo selaku Presiden pelajar mengawasi mereka. Menteri Ha mempertanyakan mengapa bukan Sun Joon , melihat Menteri Lee diam saja ia bisa menerka bahwa Sun Joon adalah salah satu yang mendapat tugas dari raja itu. “bukankah aku sudah katakan? Jika kita lebih cepat melaksanakan pernikahan dan menyuruhnya meninggalkan Sungkyunkwan, semua ini tak akan terjadi ... “
“Apakah Kau mengatakan pernikahan, Menteri Perang? Apakah Kau benar-benar tidak tahu apa sumber dari semua masalah ini?” Tanya menteri Lee tajam
“T..tuan ... “
“jangan menyebutkan perkawinan lagi. Aku tidak akan pernah menjadi keluargamu.”
“Tapi tuan!”
“Ini keluar dari mulutku. Apakah aku harus mengulangnya lagi?” bentak menteri Lee, menteri Ha langsung mengkeret.
Sepulang dari rumah menteri Lee, Menteri Ha mendatangi rumah Gisaeng. Ia terus ngedumel sendiri, “Apa dia lupa siapa yang membantunya mencapai posisinya yang sekarang? beraninya dia mempermalukanku dan putriku! Sekarang saatnya untuk memberitahunya siapa aku.” lalu tertawa terbahak-bahak, sementara Cho sun diam saja menuangkan minuman.
Menteri Ha lalu membuat rencana untuk segera menangkap Hong Byuk Seo , ia memegang tangan Cho Sun, “Ada sesuatu yang harus kau lakukan.”
“tuan... “ sepertinya Cho Sun mau menolak? tapi pembicaraan terputus dan menteri Ha buru-buru melepaskan tangan Cho Sun saat tiba-tiba In Soo masuk, “anda memanggilku, Ayah?”
sementara itu Sun Joon mencari di mana rumah Petugas Yoon, ia menemukannya namun pintu rumahnya terkunci rapat. Dengan berbekal gambar sketsa wajah petugas Yoon, Sun Joon menanyai orang-orang tapi sepertinya tidak mudah.

Sementara itu, di ruang rahasia, mereka terus menunggu Sun Joon yang tak kunjung datang.
“Lee Sun Joon bukan orang yang suka terlambat. Seperti dugaan, pasti sulit baginya.” kata Yong Ha yang sudah bosan menunggu
“kita tunggu lima belas menit lagi. Dia bukan tipe orang yang melanggar janjinya.” jawab Jae Shin menenangkan Yong Ha
Yong Ha tersenyum, “Bukankah manusiawi melanggar janji? Tidak peduli seberapa besar mimpi Raja, tetap tidak akan mudah bagi seorang putra mengungkap kejahatan ayahnya sendiri. Aku benar-benar memahami Lee Sun Joon.”
Yoon Hee mendengarkan tanpa sepatah kata, ia terlihat khawatir, Jae Shin menoleh padanya.
 
In Soo menadapat laporan dari para kronimya bahwa Sun Joon Cs mencari-cari sesuatu dari peta dan blueprint Sungkyunkwan.

Minus Sun Joon, akhirnya F4 tetap melanjutkan diskusinya.
“Sebuah tempat di mana pembelajaran ditegakkan, yang berkaitan dengan belajar ... Pertama, ada Myungryundang Ruang kuliah Sungkyunkwan” Yong Ha menunjuk bangunan di siteplan Sungkyunkwan.
“Ada juga Jonkyung-gak (perpustakaan Sungkyunkwan)” lanjut Yoon Hee juga menunjuk bangunan yang ia maksud.
“Jangan lupa juga tempat untuk ujian pegawai negeri sipil, Daeseongjeon” Jae Shin menambahkan.
“Tetapi langkah berikutnya menjadi masalah. Myungryundang, Jonkyung-gak, dan Daeseongjeon, semua itu tempat dimana pembelajaran ditegakkan. Tapi kita tidak bisa menggali tanah disana, Itu buang-buang tenaga.” timpal Yong Ha
“Ada satu lagi petunjuk. "Sebuah bangsa di mulai."
 
Mereka menyimpulkan Sebuah bangsa dimulai = altar leluhur, dan mereka mulai mencari di mana tempat yang ada altar untuk leluhur di dalamnya, yaitu Myungryundang , Jonkyung-gak, dan ditempat yang sulit dimasuki, Daeseongjeon. Tapi tetap tidak menemukan apapun.
“Tempat belajar dipimpin, dan di mana bangsa dimulai. Tepatnya di mana?” Yong Ha berpikir keras, ia mengeluh harus ngubek-ngubek seluruh ruangan yang ada di Sungkyunkwan, lalu memberi ide, “Bagaimana jika kita beritahu pelajar lainnya?”
“Ini adalah perintah raja. Sebuah perintah rahasia.” Jae Shin mengingatkan
“Aku hanya bercanda. kau menganggapnya serius, Aku merasa malu, bocah.” Yong Ha rada ngambek sama Jae Shin, haha, mirip adik cewek ngambek ma abangnya….
“Kode rahasia tidak digunakan untuk menyembunyikan Geum Deung Ji Sa. Sebaliknya, tujuannya adalah untuk membuat kita tahu keberadaannya. Aku akan mencobanya dari buku Classic lagi.” Yoon Hee mencoba menengahi, menurutnya, Tersembunyi di suatu tempat di Sungkyunkwan adalah jawaban untuk teka-teki dan kode rahasia ayahnya, jadi ia yakin akan menemukan jawabannya.

Yong Ha berjalan sambil melompati sesuatu, wkwkwk, Yong Ha nih pecicilan, kebanyakan energi kali ya dia…..ia lalu berhenti dengan kaget saat dihadapannya ada In Soo Cs.
“Mengapa kau begitu terkejut, Yeorim? Seolah-olah kau sedang tertangkap basah melakukan sesuatu yang buruk. Apa yang kau lakukan? Mencuri? Main perempuan?”
“Bermain dengan laki-laki?” Tanya Go Bong, wkwkw, langsung disuruh diem ma Byun Choon
“Kau pasti masih menikmati bergaul dengan Lee Sun Joon dan Moon Shin Jae, Yeorim?” Tanya In Soo
“Ah, tentang hal itu. Aku menyukainya lebih dan lebih.” Yong Ha tersenyum menepuk pundak In Soo dan berbalik pergi
“Aku dengar kau bekerja keras ... mencari-cari sesuatu dari blue print dan dokumen rahasia Sungkyunkwan” Tanya In Soo lagi menhentikan langkah Yong Ha, Yong Ha berbalik melihat ke In Soo
In Soo diatas angin, ia melanjutkan perkataannya, “Mengapa? Apakah Kau bermain berburu harta karun? Mertimbangkan masa lalu kita, Aku akan memberimu nasihat. Kau jangan bersama mereka. Kau berbeda dari mereka. sekarang masih belum terlambat. Kau harus ... “
Yong Ha memotong perkataan In Soo, “Apakah kau tahu bahwa aku orang yang berpakaian paling modis di Joseon?” Tanya yong Ha sambil melintir-lintir tali topi In Soo, Go Bong ngangguk-nganguk… lucu nih perannya Go Bong, dia polos, sayang gabung ma orang yang salah.”Aku hanya akan memberitahumu sebuah rahasia. Makin banyak pakaian yang tidak cocok kau pakai, semakin berani kau mengenakannya bersama-sama.” Yong Ha menunjuk pakaian In Soo, “ Jangan lupa. Apa yang kau pakai sekarang ... agak norak.”katanya lagi sambil nunjuk-nunjuk hidung In Soo, Yong Ha pun pergi sambil tidak lupa berputar-putar dulu, wkwkwk.

Malam itu Sun Joon masih mencari petugas Yoon, ia kali ini mendatangi rumah judi. Sun Joon menaruh kertas sketsa wajah petugas Yoon di meja orang yang asyik berjudi, boro-boro orang pada mo liat tuh kertas, yang ada pada marah karena ngerasa terganggu.
dan puncaknya ia terlibat perkelahian yang berujung dikeroyok orang banyak.
Saat ditendangi, Sun Joon malah terseyum miris. kira-kira apa yang ada dipikaiannya? apakah ia merasa layak menerimanya karena merasa bersalah atas kelakuan ayahnya pada Yoon Hee?
Yoon Hee terus berkutat dengan buku-buku yang ada di perpustakaan, ia sangat serius membaca-baca isi halaman buku saat tiba-tiba Jae Shin menaruh gumpalan kertas dihalaman yang sedang dibacanya. Yoon Hee melihat Jae Shin dengan pandangan bertanya-tanya, tapi tiba-tiba masuk Yong Ha terburu-buru, ia memberitahu sesuatu terjadi pada Sun Joon.
 
 
Yoon Hee dan Jae Shin melihat kearah Yong Ha dengan wajah terkejut
Mereka bertiga bergegas mereka pergi, keadaan rumah judi sudah kosong, yang terlihat hanya Sun Joon yang duduk, dan Gisaeng (yang tempo hari dikasih cincin ma Yong Ha) yang berdiri.
Yoon Hee terkejut melihat wajah Sun Joon yang babak belur, Jae Shin langsung menoleh pada Yoon Hee ingin melihat reaksinya.
“Apakah Kau Lee Sun Joon yang aku kenal? Kau mencari Petugas Yoon?” Tanya Yong Ha duduk dihadapan Sun Joon. Yoon Hee terduduk lemas.
“Aku tidak bisa membuang-buang waktu mencoba untuk memecahkan teka-teki yang tak terpecahkan.” jawab Sun Joon
“tubuh bereaksi lebih cepat dari pikiran ... Ini tidak seperti Lee Sun Joon. Alasan mengapa kau menanggung semua ini mencari Petugas Yoon, apakah untuk mencari Geum Deung Ji Sa, atau untuk membuktikan ketidakbersalahan ayah mu?” Tanya Yong Ha lagi, Yoon Hee menatap Sun Joon dengan wajah sedih.
“Yang ingin aku tahu adalah kebenaran tentang apa yang terjadi pada malam sepuluh tahun lalu.” jawab Sun Joon yakin.
“Aku akan bertanya satu hal. Jika kita menemukan Geum Deung Ji Sa, Lee Sun Joon, Kau mungkin tidak bisa hidup sebagai putra Menteri Negara lagi. Apakah itu tidak apa-apa bagimu?” Tanya Yong Ha lagi.
Sesaat Sun Joon terdiam, ia melihat ke arah Yoon Hee, “itu lebih baik dari pada hidup sebagai putra penjahat yang membunuh kakak dan ayah temanku sendiri “

Dengan mata berkaca-kaca Yoon Hee keluar dari sana, Sun Joon langsung menyusulnya, ia menahan Yoon Hee.
 
“Jika itu demi aku, kau harus berhenti sekarang. Aku bahkan tidak bisa mengingat wajah ayahku, walau hatiku masih terpilih dengan sakit. Sedang bagimu Lee Sun Joon, ayahmu berarti lebih dari itu. Jadi, ini cukup. Kau bisa berhenti karena aku tidak tahan melihatnya lagi.” jawab Yoon Hee kembali berjalan pergi.
Sun Joon langsung menyusulnya dan memeluknya dari belakang.”Aku ingin maafmu. Untuk kau yang telah menggantikan posisi ayahmu, menyamar sebagai pria untuk bertahan hidup dan untuk menjaga adik yang sakit. Untuk hari-hari kau kedinginan, kelaparan dan kesepian, aku ingin menundukkan kepalaku untuk pengampunan. Juga untuk hari-hariku, yang belajar di bawah atap yang hangat tanpa tahu apa-apa.”
Sun Jon melanjutkan lagi, “bahwa aku juga, tidak dapat memaafkan diriku sendiri. Bahwa aku minta maaf. Jika mungkin, aku ingin memutar kembali waktu dan mengembalikan semua hak istimewa yang aku nikmati. Jadi ampunilah aku. Aku mohon padamu.”
Yong Ha dan Jae Shin, sengaja tidak keluar dari tempat judi, mungkin ingin memberi ruang bagi Sun Joon dan Yoon Hee, mereka melewati waktu dengan bermain catur.
Yong Ha mengungkapkan keterkejutannya pada Sun Joon yang memilih berlawanan dengan ayah yang sangat dihormatinya.
Yong Ha menatap Jae Shin, “Kau tahu dengan sangat baik ... Bagaimana rasanya hidup membenci ayahmu sendiri ... lebih buruk dari siksaan neraka.” .
kata-kata Yong Ha mengenai di Jae Shin, ia merubuhkan bidak-bidak yang sedang disusunnya.
Menteri Lee duduk diruangannya, terus terngiang kata-kata Sun Joon yang menyatakan dengan tegas akan berdiri melawannya.

Di Istana, Raja bertanya pada prof. Jung tentang F4 Joseon. “Melihat bahwa mereka tidak memintaku untuk membantu, mereka pasti melakukannya dengan baik.” jawab Prof. Jung
“Entah bagaimana, aku merasa bahwa kode rahasia itu adalah pelajaran terakhir yang ditinggalkan oleh Profesor Sungkyunkwan Kim Seung Hun.”
“Pelajaran terakhir, menurut anda?”
“Tempat pembelajaran ditegakkan, dan di mana bangsa dimulai……Apa yang ia ingin ajarkan pada anak-anak, aku juga sangat ingin tahu, Prof. Jung.”

Sun Joon berhasil menemukan Petugas Yoon di gerbang kota, ia kesana atas petunjuk Yong Ha, “Petugas Yoon, pasti mendapat pemodal besar. Ia membayar semua hutang judinya dan pindah ke pedesaan.”
Sun Joon terus mengikuti petugas Yoon yang berjalan sambil menari-nari, tiba2-tiba sebuah panah melesat menancap di batang pohon hampir mengenai petugas Yoon. Bayangan hitam terlihat di atas sebuah atap dan berkelebat turun. Petugas Yoon ketakutan bersembunyi dibelakang Sun Joon.
Sun Joon berkelahi menghadapi orang bercadar hitam itu, dan ia mulai terdesak saat muncul JAE SHIN!!!!!!!.
Orang bercadar (Cho Sun) berhasil dikalahkan JaeShin, ia memelintir tangannya dan menoleh pada Sun Joon,
“Mengapa kau berjalan begitu cepat? Aku pikir aku akan mati karena berusaha mengejarmu.” Sementara Jae Shin berbicara pada Sun Joon, Cho Sun berhasil meloloskan diri, Jae Shin mengejarnya. Petugas Yoon diam-diam akan meinggalkan Sun Joon yang masih melongo menatap kepergian Cho Sun dan Jae shin. Tapi Sun Joon berbalik ke belakang dan langsung menarik kerah petugas Yoon, “Sepertinya aku sudah tertangkap.” kata petugas Yoon sambil nyengir, wkwkwk.
 
 
Jae Shin terus mengejar Cho Sun dan berhasil menarik cadarnya, Cho Sun kabur lagi tapi Jae Shin yang hanya ingin meyakinkan dugaannya kalau itu Cho Sun dan membiarkannya pergi.

Kembali di perpustakaan, Yoon Hee masih sibuk memikirkan arti kata dalam surat peninggalan ayahnya dan mulai menyambungkan kepingan-kepingan informasi yang didapatnya, “Dimana pembelajaran ditegakkan. Dimana bangsa dimulai….. Jalan yang dilewati dari kuil malam itu adalah jalan Young Yi Mun”
Yoon Hee lalu ingat perkataan Prof. Jung, “Raja terakhir awalnya menyembunyikan Geum Deung Ji Sa di Jongmyo…. Raja terakhir menempatkan Geum Deung Ji Sa di bawah Altar leluhur di Jongmyo dengan harapan bahwa suatu hari nanti, itu akan membantu Raja Jeong Jo dalam memperkuat kedaulatannya.
“Jongmyo? ….Tempat di mana bangsa dimulai. Jongmyo, tempat penyimpanan suci Altar leluhur raja-raja besar Joseon…. Tempat pembelajaran ditegakkan, Tempat di mana bangsa dimulai bukan Sungkyunkwan, tapi Jongmyo, tempat Geum Deung Ji Sa pertama kali disembunyikan.”
 
Yoon Hee langsung berlari keluar perpus menuju Jong Myo, melewati In Soo, dibelakangnya Byun Choon dan Go Bong melaporkan apa yang mereka lihat di perpustakaan.
In Soo cs langsung ke perpustakaan mencari tahu apa yang telah di temukan Yoon Hee, dan dari halaman-halaman buku yang terbuka dan peta akhirnya mereka mendapat jawaban, “Jongmyo”
Yoon Hee menatap bangunan Jongmyo.
Petugas Yoon diinterogasi oleh Sun Joon dan Jae Shin. “katakan, Apa yang sebenarnya terjadi pada malam sepuluh tahun yang lalu? Siapa yang memerintahkan pembunuhan atas Profesor Sungkyunkwan Kim Seung Hun dan Presiden Moon Shin Young?” Tanya Sun Joon
“Apa yang harus kita lakukan? kebiasaan lama ini anjing pemburu tidak akan membuka mulut sampai diberi makan.” Petugas Choi menjawab santai
Jae Shin tidak sabar, ia mencengkram leher baju petugas Yoon, “Kau hampir terbunuh! Pikirkan mengapa Gisaeng Cho Sun ingin mengakhiri hidupmu.!!”
“Gisaeng Cho Sun?”Seru petugas Yoon kaget
Sementara itu, Yong ha mentraktir para petugas Hanseongbu minum-minum ia bahkan memberikan banyak uang untuk mendapatkan informasi : petugas Yoon sering bertemu dengan Menteri Perang.
Menyadari bahwa Cho Sun pasti diperintah Menteri Ha dan ia terancam, petugas Yoon pun mengaku;“Orang yang mengendalikanku saat ini adalah Menteri Negara.”
“Apakah itu benar Menteri Negara yang memerintahkan kau untuk membunuh mereka? dengan balasan akta tanah?” melihat petugas Yoon hanya nyengir tanpa menjawab, Sun Joon kali mencengkram kerah Petugas Yoon. “Katakan!”
“Aku bukan orang yang bisa berbicara dengan kerah tercengkram, jadi lepaskan.” jawab petugas Yoon melepaskan tangan Sun Joon dari kerahnya, “tanpa mengindahkan permintaan Menteri Negara , orang yang memerintahkan aku untuk membunuh mereka adalah Menteri Perang. Setelah Menteri Negara mengetahui kebenarannya, ia memberi aku tanah akta untuk tutup mulut. Apakah itu cukup?”
Yong Ha dalam perjalanan kembali ke asrama dan memikirkan kemungkinan Mentri Perang sebagi dalang peristiwa 10 tahun lalu, saat melihat rombongan pengawal dari Kementrian Perang beserta In Soo menuju ke Jongmyo, dan bertanya-tanya mengapa.

Sun Joon ke perpustakaan melihat buku-buku yang berserakan di atas meja tapi tidak melihat Yoon Hee sama sekali.
“Kau belum menemukan Kim Yoon Shik? Apa yang kau lakukan, tidak akan mencarinya? Dia harus menjadi orang pertama yang mengetahui Menteri Peranglah dalang sebenarnya.” kata Jae Shin sambil membuka-buka buku di atas meja,
“alangkah leganya, demi kebaikanmu dan aku. Pasti melelahkan untuk membencimu selama sisa hidupku. “ kata Jae Shin lagi
Tiba-tiba Yong Ha masuk dan mencari-cari Yoon Hee, ia lalu melihat buku peta yang terbuka dan membaca Jongmyo. “Apakah Daemul pergi ke Jongmyo? Ha In Soo membawa Pengawal kementrian Perang ke Jongmyo.”
 
Mereka kemudian menyadari bahwa sepertinya Ha In Soo tahu dan dia mengejar Daemul. Yong Ha mencemaskan Yoon Hee, “Jika tertangkap, mungkin hidupnya dalam bahaya.”
Yoon Hee, mulai masuk ke Jongmyo, ia mengingat-ngingat kemungkinan Geum Deung Ji Sa ada di bawah altar leluhur, ia mendekati salah satu meja altar untuk mulai mencari tahu.

Di luar para pengawal berlari cepat menuju Jongmyo.
In Soo mengingatkan ayahnya, bahwa saat ini adalah kesempatan terakhir untuk menghancurkan Geum Deung Ji Sa. Menteri Ha sependapat, ia lalu memerintahkan kepala pengawalnya untuk menggunakan cara apapun untuk menghancurkannya

Jae Shin dan Sun Joon, bersembunyi melihat rombongan pengawal yang terus berdatangan ke Jongmyo,
 
“Kau menjanjikanku untuk tidak akan membiarkan Kim Yoon Shik terluka.” Jae Shin mengingatkan Sun Joon, “Aku akan menahan para pengawal kerajaan” lanjutnya.

Jae Shin sudah nangkring diatas atap dan menembakkan panah ke arah para pengawal mencegah mereka mendekati Jongmyo. Mereka yakin itu adalah Hong Byuk Seo dan mulai mundur. “Apa yang kalian lakukan? tangkap dia!” Kepala pengawal memberi perintahnya, ia membagi dua pasukan, sebagian mengejar Hong Byuk Seo , sebagian lagi ke Jongmyo

Yoon Hee mulai membuka bagian bawah meja altar, tapi tidak menemukan apapun, ia kaget buru-buru menutup lagi meja yang dibukanya saat ia mendengar suara.
 
Jae Shin masih bertarung melawan para pengawal kerajaan bersenjata. (ckckck, kasihan, di drama ini Jae Shin yang paling capek…iiis, pijitin tuh Jae Shinnya)

seseorang ada dibalik pintu, ternyata Sun Joon…
Jae Shin kali ini berhadapan dengan Kepala pengawal, yang ilmu beladirinya lebih tinggi, ia mulai kewalahan dan akhirnya terkena sabetan pedang.

Sun Joon masuk, ia melihat Yoon Hee dan langsung memeluknya.
 

Sumber:Pelangidrama.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar